Mohon tunggu...
Teha Sugiyo
Teha Sugiyo Mohon Tunggu... Guru - mea culpa, mea maxima culpa

guru dan pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak-jejak Cinta

14 Februari 2016   15:00 Diperbarui: 14 Februari 2016   15:34 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="sumber: www.sesawi.net"][/caption]Teringat kisah lawas

Seseorang bermimpi suatu hari

Berjalan beriringan bersama Tuhan, di padang pasir kehidupan.

Tinggi di angkasa terpancang sebuah cermin raksasa,

yang merekam jejak-jejak telapak kaki kedua insan di sepanjang perjalanan.

Pada saat perjalanan berakhir, ia menoleh dan memandang ke arah cermin

Terperanjat ia sadar  ada sesuatu yang aneh dalam jejak-jejak itu.

Pada saat-saat awal, jejak-jejak telapak kaki itu ada dua pasang...

Di tengah perjalanan jejak-jejak telapak kaki itu hanya ada sepasang saja...

Bayangan di cermin mencatat saat jejak-jejak telapak kaki itu hanya tinggal sepasang

Ternyata itu terjadi pada masa-masa sulit dalam kehidupannya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun