JAKARTA. Dalam sebuah kata  - belajar adalah kunci sukses – bahkan  ada pula yang mengatakan – belajar kunci bertahan hidup.
Organisasi untuk sukses atau bertahan hidup dalam menghadapi perubahan di segala bidang tentunya harus selalu memperkaya pengetahuan dengan terus belajar. Baik melalui pembelajaran internal maupun eksternal.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Charles Darwin: “Bukan spesies terkuat yang bertahan hidup, bukan pula yang paling cerdas, tetapi lebih tepatnya adalah mereka yang paling responsif terhadap perubahan.
Untuk mewujudkannya, diperlukan perhatian dan penguatan terhadap empat pilar berikut, yaitu: Organisasi (organization); Orang (people), Pengetahuan (knowledge), dan Teknologi  (technology) untuk pembelajaran.
- Organisasi (organization)
Sebuah organisasi pembelajar harus menghargai peran pembelajaran dalam pengembangan  organisasi. Hal ini tergambar dari adanya visi yang menginspirasi untuk pembelajaran, dan adanya strategi pembelajaran yang akan mendukung visi organisasi.
Pemimpin dari organisasi pembelajar harus memiliki komitmen yang kuat terhadap pentingnya pembelajaran dalam rangka menunjang keberhasilan organisasi.
Pemimpin dari organisasi pembelajar harus pula menyediakan motif, sarana, dan kesempatan belajar.
Motif  merupakan jawaban dari pertanyaan  mengapa harus belajar? Untuk itu perlu dirumuskan tujuan dan alasan untuk belajar.
Sarana adalah jawaban dari pertanyaan bagaimana dan apa pembelajarannya? Untuk itu perlu dirumuskan model, metode, dan kompetensi yang dibutuhkan.
Kesempatan belajar adalah jawaban dari pertanyaan di mana dan kapan pembelajarannya? Untuk itu perlu disusun tempat belajarnya dan jadwal belajarnya.
Struktur organisasi pembelajar harus mempertimbangkan pula adanya hambatan-hambatan yang bakal terbentuk oleh adanya silo-silo dengan cara membuat struktur organisasi pembelajar yang meminimalkan tingkat hierarkis.
- Orang (people)
