Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ferdy Sambo, ketika Profesionalitas Dikalahkan oleh Kewibawaan

15 Agustus 2022   19:00 Diperbarui: 15 Agustus 2022   19:07 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri property of inews tv

Kita lihat saja, seberapa tajam pisau hukum ketika menjerat seorang jendral. Mendapat tekanan khusus dari Presiden Joko Widodo, agar kasus diusut tuntas tanpa pandang bulu, transparan, akuntabel agar citra polisi dimata masyarakat tetap baik.

Dikawal berbagai media, cetak, elektronik seperti channel inews yang intens memberitakan perkembangan kasus FS.

Mulai terkuak sederet nama pejabat polri disinyalir membantu memperlambat kasus dan ada yang berusaha menghilangkan barang bukti. Tentu hal demikian bukan atas kemauan atau hanya keakraban para pembantu FS dalam percobaan merekayasa kasus.

Ada 36 pejabat polri resmi dirilis ke publik oleh Kapolri langsung dalam jumpa pers.

Sebagai manuasia awam disini penulis melihat betapa hebatnya power seorang FS, terbukti  bukan sembarang orang yang terlibat didalamnya (kasus FS.red) semua pejabat tinggi.

Profesionalitas diselewengkan demi seorang FS pesan apa yang kemudian membuat sejumlah pejabat itu rela membantu dan menggadaikan profesionalitasnya.

Kewibawaan mengalahkan profesionalitas. ada yang siap menembak atas perintah walau itu jelas tindak pidana. Dilema patuh apa disanksi pribadi.

Mata masyarakat terbuka betapa ada kekaisaran dalam tubuh institusi, pamornya mengalahkan seorang Presiden sekalipun.

Kita tunggu ujung pangkal kasus ini, jika yang terjadi adalah pidana penjara lantas apakah perlakuannya sama seperti para pelaku tidak pidana korupsi? Penjara dengan pendingin dan ruangan mewah? Kamat asmara, fasilitas bak hotel bintang lima? Semoga saja tidak.

Masyarakat mah penonton, jika hukuman sesuai tindakan adalah harapan, jika sebaliknya maka inilah kita. Tajam ke bawah tumpul ke atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun