Mohon tunggu...
Sucen
Sucen Mohon Tunggu... Administrasi - Hidup itu sederhana, putuskan dan jangan pernah menyesalinya.

Masa depan adalah Hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suka Duka Menjadi Perangkat Desa

6 Agustus 2022   13:15 Diperbarui: 6 Agustus 2022   13:30 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber. desaleran.com

Ini kemudian seorang Perangkat Desa dituntut bisa mengoperasikan komputer, tugas masing masing perangkat sudah ada jobdesknya dan berjalan sesuai tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi).

Kedua, Sibuk iya. selain menyelesaikan tugas wajib perangkat desa juga kadang dihadapkan pada masalah sosial kemasyarakatan, dimana warga menganggap bahwa perangkat desa bisa mengatasi dan menyelesaikan masalah dilingkungan.

Saluran mampet maka warga larinya ke Perangkat Desa, belum soal keributan cekcok warga terkait patok batas tanah hingga masalah bansos yang dianggap tebang pilih.

Itu duka perangkat desa resiko dibilang tuli, buta kerap mengampiri.

Ketiga, ketika dikantor sebagai pelayan, giliran dimintai sumbangan dibilang Bapaknya Desa. Saya bingung pelayan dengan Bapaknya Desa emang besanan? Haha

Keempat, Dukanya Perangkat Desa dianggap banyak uang yang kemudian menjadi objek sumbangan oleh warga, ketika warga ada acara, Perangakat Desa diminta pertama. Dilema

Sebuah tanggungjawab yang harus diemban apapun resikonya.

Dimasa sekarang dengan revolusi mental, Perangkat Desa harus menyesuaikan dimana tidak ada lagi pungli yang dibenarkan walhasil uang jaban berkurang.

Untung ada gaji bulanan iya jika SK belum digadaikan, jika SK tergadaikan ya gigit jari tiap bulan. Wkwk

Kita bicara sukanya. jadi Perangkat Desa itu lebih dikenal, dihormati, diutamakan. Sering ditunjuk menjadi pengurus organisasi, banyak kenalan pejabat dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun