Masyarakat Desa identik dengan gotong royongnya, soal sosial menjadi isu dan tolak ukur keremojongan (kompak.red) warga lingkungan.
Hal itu dibuktikan saat ada pembangunan seperti musholla dan masjid. Sudah menjadi kebiasaan warga desa saat ada niat membangun tempat ibadah secara otomatis akan guyub rukun saling membantu.
Seperti pada pembangunan Musholla Attaqwa di desa cenang, songgom-brebes jawa tengah panitia menyiapkan satu orang orator yang dibekali mikropon pengeras suara untuk woro woro kepada warga agar menyumbangkan sebagian rejekinya untuk pembangunan musholla.
" Bapak Ibu Monggo ingkang bade sodakoh kangge pembangunan musholla Attaqwa dipun aturi mriki teng panitia pembangunan." Demikian kira kira pemberitahuan sang orator dengan bahasa jawa halus menyampaikan. Yang artinnya Bapak Ibu silahkan yang mau menyumbangkan sebagian hartanya untuk pembangunan musholla attaqwa dipersilahkan mendatangi panitia pembangunan.
Begitu terus berulang ulang dan rupanya cara ini efektif mengundang warga yang kemudian berdatangan menyumbang. Setiap hari hal serupa terus diserukan dan berhasil. nyatanya uang hasil sumbangan sedikitnya 1 juta setiap hari bisa dikumpulkan.
Uang hasil donasi warga akan langsung digunakan untuk kebutuhan selama pembangunan terus berlangsung. Itulah cara warga bergotong royong didesa cenang.