Mohon tunggu...
Ahmad Sugeng Riady
Ahmad Sugeng Riady Mohon Tunggu... Penulis - Warga menengah ke bawah

Masyarakat biasa merangkap marbot masjid di pinggiran Kota Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya dan Kali Pertama Shalat di Masjid Yogyakarta

14 Juni 2020   10:14 Diperbarui: 14 Juni 2020   10:23 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: zakat.or.id

Sambil terperangah, saya berjalan menuju shaf sholat paling belakang agak pojok. Belum selesei, datang lagi seorang jamaah. Orang ini mengambil tempat tepat disamping saya. Kakinya mencari kaki saya. Tidak tanggung-tanggung, kaki kanan saya diinjak olehnya. Mungkin geram atau tidak disengaja, saya pun kurang tahu.

Usai shalat, saya bergegas masuk ke dalam asrama. Pada mulanya saya menjustifikasi buruk pada mereka yang tidak sesuai dengan pengalaman saya beribadah di desa. Kalau di desa saya begini, seharusnya mereka yang disini juga begini. Kalau tidak sama, berati mereka salah dan saya yang benar. Begitu anggap saya pada waktu itu.

Namun lambat laun, seiring dengan buku bacaan yang saya khatamkan dan mulai terbiasa dengan pemandangan yang seperti itu, saya menyadari bahwa keragaman itu memang patut disyukuri. Toh pakaian dalam shalat tidak ada yang pakem, asal menutup aurat selesai. Ya meskipun keragaman dalam shalat ini dalam konteks tertentu kerap kali dimonopoli sampai akhirnya menimbulkan perdebatan sengit yang tidak berkesudahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun