Mohon tunggu...
Sufi Rizalda
Sufi Rizalda Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis

Alam Takambang Jadi Guru

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Generasi Milenial

7 Desember 2019   08:09 Diperbarui: 7 Desember 2019   08:12 3004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasannya keberadaan bahasa Indonesia pada generasi milenial ini menuai banyak pendapat dan permasalahan. Permasalahan itu timbul karena kemajuan teknologi di dunia yang diciptakan oleh manusia sehingga jangkauan sosial setiap individu semakin luas.

Generasi milenial sudah berkecimpung di dunia teknologi semenjak dibangku pendidikan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa identitas bangsa menjadi konsep dasar generasi milenial dalam menuntut ilmu.

Generasi milenial juga dikenal dengan kreatifitas mereka yang ingin berbeda dengan apa yang sudah ada, dimana mereka berupaya untuk menimbulkan sesuatu yang baru dalam segala aspek, salah satunya bahasa Indonesia sendiri.

Kreatifitas generasi milenial dalam berbahasa Indonesia dapat kita lihat dengan adanya kosa kata yang belum pernah atau tidak lazim digunakan dalam berkomunikasi menjadi lazim digunakan karena keunikannya menurut mereka.

Dimana kata-kata yang dihasilkan juga menjadi bukti perkembangan bahasa Indonesia. Tentunya kata-kata tersebut menjadi tambahan kosa kata didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri, contohnya kata galau yang berarti perasaan sedih.

Generasi milenial dalam berinteraksi mengalami kontaminasi bahasa yang berarti pencampuran bahasa lain dalam menggunakan bahasa Indonesia. Kontaminasi bahasa ini berdampak langsung dengan keberadaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak kita temui sekolah yang berembelkan "sekolah internasional" dimana siswa menggunakan bahasa asing dalam pembelajarannya disekolah. Pada situasi seperti itu siswa dituntut untuk menguasai bahasa asing dalam kehidupan mereka sehingga bahasa Indonesia menjadi tidak begitu penting bagi mereka dalam dunia pendidikan.

Kontaminasi tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh tuntutan dari kewajiban seorang siswa saja, melainkan rasa ingin tahu mereka terhadap bahasa asing yang kian meninggi, pengaruh pergaulan yang merasa bahwa bahasa asing tersebut dapat menjadikan mereka seseorang yang berkelas di mata orang banyak dan pengaruh bahasa yang digunakan oleh orang tua mereka pada kehidupan di keluarga.

Bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan di beberapa kawasan di dunia. Contohnya di beberapa sekolah di Australia sudah menerapkan mata pelajaran bahasa Indonesia.

Hal ini merupakan bukti bahwa generasi milenial mempunyai rasa ingin tahu dan kreatifitas dalam aspek berbahasa. Kreatifitas yang didukung oleh teknologi mempermudah jangkauan interaksi antar manusia juga membantu keberadaan bahasa Indonesia semakin luas.

Dibalik itu semua, bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari generasi milenial juga menjadi perhatian bagi kita semua. Karena kurangnya pengetahuan yang tepat terhadap bahasa Indonesia tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun