Mohon tunggu...
Ranggamos
Ranggamos Mohon Tunggu... Lainnya - ****

believe me, sometimes reality is stranger—and much more frightening—than fiction

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Berhenti Mencari Surga dan Menerakakan Dirimu

6 Januari 2023   07:14 Diperbarui: 6 Januari 2023   07:15 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

henti aku selami kornea itu
tak lagi temu padanan surga disitu
di stasiun kau membisu kelu
tuai gugus kronik dirimu

kepergian bukan melulu drama
sepuh masygul tak berirama
tatapanmu tanpa cendera cahaya
kutinggal kau tiada berpelita

kelak, saat kau tengah sibuk mengkulum bibir kekasihmu entah pada malam apa
dan kau pandangi matanya selagi menyelam birahi
mungkin sececah neraka yang kutinggalkan terpantul disitu
membuang merangsang segala petua
tetiba buncah engkau mencari-cari namaku dalam gawai
namun kau sadari aku telah musnah baik di surga maupun nerakamu
sebab babad mengenai perihal apapun sudah terangkum pada epilog

perpisahan tidak pernah memanusiakan diriku
amarah musim penghujan menjadikanku tumbuhan
yang tidak perlu dijustifikasi dengan adanya surga dan neraka

Tugu Selatan, Cisarua
Desember 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun