Sudah berapa tahun lumpur menjadi pemberitaan di Indonesia, sejak munculnya semburan lumpur di Porong Sidoarjo. Akhir-akhir ini lumpur itu kembali diberitakan karena tanggul penampungnya jebol di beberapa lokasi, dan masih banyak korban rugi yang belum mendapat penggantian. Ke depan nampaknya lumpur akan masih menyita ruang pemberitaan.
Lumpur adalah campuran cair atau semicair antara air dan tanah. "Lumpur" terjadi saat tanah basah. Begitu Wikipedia mendefinisikan lumpur.
Jadi dalam tulisan ini saya akan menceritakan lumpur sesuai definisi di atas. Saya tidak ikutkan lumpur lapindo, apalagi lumpur dosa.
Berikut 3 jenis lumpur di kampungku.
Satu
Gambo, ialah lumpur biasa. Seperti becek yang anda temukan di jalanan berkubang, atau lumpur yang ada di kolam ikan dan sawah. Lumpur menjadi media untuk menanam sawah, dan juga tempat hidup belut dan kawan-kawannya seperti sikke.
Dua
Hirta (Burta), ialah lumpur yang sangat halus, mirip bubur sumsum. Warnanya biasanya kuning atau kehitam-hitaman. Hirta (burta) sering ditemukan di pipa air.
Tiga
Dore, ialah lumpur yang sangat cair dan dalam, lumpur hisap. Terperosok ke lumpur jenis ini sangat berbahaya, perlu pertolongan orang lain agar bisa keluar dari hisapannya.
Hati-hati kejeblos dore.
Itulah 3 jenis lumpur di kampungku.
Salam tiga jari...