Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

4 Hal yang Sering Terlupakan Saat Coaching dalam Merdeka Belajar

24 Maret 2023   03:52 Diperbarui: 24 Maret 2023   03:59 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi praktik coaching oleh guru penggerak (Foto: dokumentasi pribadi) 

Salah satu bagian penting merdeka belajar adalah coaching. Praktik coaching ini melibatkan coach dan coachee. 

Seorang coach andal memiliki kemampuan menggali potensi coachee melalui pertanyaan berbobot. Selain itu, coach andal juga memahami pronsip coaching yang baik. 

Prinsip coaching secara garis besar terdiri dari tiga. Ketiganya terkait dengan kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi. 

Dalam membangun kemitraan ini, seorang coach harus mampu membuat coachee menyampaikan tujuan. Selain itu, coach juga tidak menggurui atau memberikan saran. 

Kompetensi proses kreatif terkait dengan beberapa hal. Di antaranya, yaitu percakapan dua arah dengan coachee lebih banyak berbicara. 

Kriteria lainnya adalah coach mendengarkan aktif, mengulang/merangkum jawaban coachee, dan bertanya. Selain itu, kriteria lain adalah mengajukan pertanyaan terbuka yang berbobot bertujuan untuk menggali. 

Sedangkan prinsip memaksimalkan potensi artinya percakapan dapat menghasilkan tindak lanjut konkret. Tindak lanjut tersebut berasal dari coachee. Selain itu kriteria lain adalah percakapan ditutup dengan kesimpulan oleh coachee. 

Bagaimana Coaching dalam Merdeka Belajar?

Menurut Ki Hadjar Dewantara tujuan pendidikan itu ‘menuntun’ tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. 

Oleh karena itu, keterampilan coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. 

Dalam merdeka belajar, coaching sebagai komunikasi antara guru dengan warga sekolah lainnya. Guru dan warga sekolah memiliki kebebasan dalam menemukan kekuatan dan potensi dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun