Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Malas Belajar Menulis Fiksi!

30 Januari 2023   00:05 Diperbarui: 31 Januari 2023   17:23 1361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Diskusi menulis fiksi. (Foto: dokumentasi pribadi) 

"He he he… iya, dong! Meskipun metodenya beda sama tulisan nonfiksi, tapi dengan kemauan dan kemampuan riset, penulis dapat dengan mudah menulis cerita. Misalnya, terkait setting tempat. Kalau kita riset melalui literatur atau lapangan, kita akan bisa menulis tempat dengan detail. Gitu, Bu," mataku panjang lebar menjelaskan. 

Setelahnya aku melanjutkan diskusi terkait syarat agar bisa menulis fiksi, yaitu membaca karya fiksi orang lain untuk memperoleh gambaran tentang teknik kepenulisan, gaya bahasa, dan menambah kosa kata. Lebih jauh diskusi juga membahas hal lainnya, yaitu menguasai PUEBI dan KBBI, menjaga konsistensi menulis, dan memahami dasar-dasar menulis fiksi. 

"Terkait dasar-dasar menulis fiksi, pasti Bu Ayu udah paham banget dong apa aja. Iya, dong! Guru Bahasa Indonesia gitu, lho! He he he… " kataku sambil tertawa. 

Bu Ayu pun ikut tertawa kemudian berkata, "Ye… tapi, kan, aku jarang nulis cerita fiksi kayak Pak Mo."

Setelah memberikan penguatan, aku meminta Bu Ayu menjelaskan tentang dasar-dasar menulis fiksi. Dengan gamblang dia pun menjelaskan tentang bentuk-bentuk serta unsur-unsur pembangun cerita fiksi. Dia menjelaskan bentuk-bentuk cerita fiksi meliputi cerpen, novelet, novela, dan novel. Aku menambahkan bentuk-bentuk lainnya, yaitu fiksimini, flash fiction, dan pentigraf. Guru Bahasa Indonesia itu menganggukkan kepala ketika aku menjelaskan tentang perbedaan semuanya, yaitu tergantung pada jumlah kata. 

Aku kembali tersenyum, "Wow! Penjelasan yang luar biasa, Bu Ayu. Terus kalau unsur-unsur pembangun cerita fiksi yang Bu Ayu tahu apa aja?"

Bu Ayu terlihat mengerutkan keningnya sejenak. Sejurus kemudian dia menggerakkan jemarinya menghitung mulai dari satu. Dia pun menjelaskan unsur pembangun pertama, yaitu tema, alur/plot, penokohan, latar/setting, dan sudut pandang. Setelah dia selesai menjelaskan, aku kemudian menambahkan premis sebagai salah satu unsur pembangun cerita fiksi. 

"Premis itu apa sih, Pak Mo?" tanya Bu Ayu sambil membuka halaman buku yang dipegangnya. 

Aku pun mulai menjelaskan, "Premis itu adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Premis ini akan memudahkan dalam mengembangkan cerita. Unsur premis, yaitu karakter, tujuan tokoh, rintangan/tantangan, dan resolusi."

Sepasang mata Bu Ayu terlihat berbinar. Meskipun demikian terlihat masih menyisakan tanda tanya. 

"Contoh premis itu gimana, sih, Pak Mo?" tanyanya sambil menatap lekat ke arahku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun