Mohon tunggu...
Sudomo
Sudomo Mohon Tunggu... Guru - Guru Penggerak Lombok Barat

Trainer Literasi Digital | Ketua Komunitas Guru Penggerak Lombok Barat | Duta Teknologi Kemendikbudristek 2023 | Penulis Buku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengawali Presentasi Kelompok di Kelas dengan Pesawat Kertas

5 Januari 2023   09:36 Diperbarui: 5 Januari 2023   11:53 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang guru selalu memiliki cerita seru. Terlebih saat memasuki awal semester baru. Ada yang mengharu biru. Ada pula yang sendu kelabu. Bahkan tidak jarang menemukan hal-hal lucu. Sayangnya kepekaan terhadap kejadian sebagai sumber ide tulisan belum sepenuhnya dimiliki oleh guru. Kesadaran mencatat kejadian bagi sebagian guru sepertinya masih dianggap sebagai hal tabu. Terutama bagi guru yang tidak terbiasa menulis karena jari dan hatinya masih kaku. Bukan saja dalam kehidupan sehari-hari, melainkan juga saat berinteraksi dengan murid berseragam putih biru atau abu-abu. 

Sama halnya dengan kisah saat mengawali proses pembelajaran di kelas hari ini. Hingga tahap pembukaan suasana masih kondusif dan terkendali. Pembacaan doa masih bisa dilaksanakan dengan sepenuh hati. Demikian juga dengan ajakan bersyukur masih mampu menggugah hati. Bahkan sampai pada penyampaian tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna, dan pertanyaan pemantik, kelas masih tetap sunyi. 

Namun, kelas mendadak menjadi berbeda setelah murid selesai mengerjakan tugas bersama kelompoknya sesuai minatnya. Sebuah pesawat kertas tiba-tiba melintas di depan mata. Melayang pelan dan jatuh tepat di depan meja. Kelas menjadi hening saat pesawat kertas itu berhasil dipungut dari tempatnya. Pesawat kertas itu pun berpindah ke tangan saya. Sesekali saya mengamati pesawat kertas yang polos warnanya. Sepasang mata saya pun mengirimkan sinyal ke otak dengan segera. 

Pesawat kertas pun akhirnya berubah menjadi sebuah alat. Menurut saya pesawat kertas ini akan bermanfaat. Terlebih saat akhirnya murid sepakat. Mereka akan mulai presentasi saat pesawat kertas mendarat. Bagi kelompok yang menjadi tempat mendarat, akan maju ke depan kelas untuk menyampaikan pendapat. Benar saja, kelas pun akhirnya hidup berkat pesawat. 

Beberapa kelompok terlihat pasrah. Sementara ada sebagian kelompok yang berusaha menghindar dari pesawat kertas karena merasa ogah. Sungguh pemandangan yang sangat indah. Keberagaman cara kelompok menyikapi kesempatan yang diberikan sangat menggugah. Membutuhkan kepiawaian seorang guru agar proses presentasi kelompok menjadi lebih mudah. 

Hingga akhirnya pesawat pertama yang saya terbangkan pun mendarat dengan sempurna di salah satu meja. Kelompok tersebut pun konsekuen dengan kesepakatan bersama. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil karyanya. Dengan lancar kelompok tersebut mendapat tepuk tangan pada akhir presentasinya. Selanjutnya sebagai bentuk penghargaan, kelompok yang sudah presentasi diberikan kesempatan menerbangkan pesawat seperti sebelumnya.

Kelompok lain yang menjadi tempat mendarat selanjutnya menyampaikan pertanyaan. Kelompok yang melakukan presentasi pun menanggapi dengan jawaban. Tanya jawab pun usai dilakukan. Kelompok yang bertanya pun mendapat giliran. Perwakilan kelompoknya melakukan presentasi di depan teman-teman. Selanjutnya kelompok tersebut juga mendapat apresiasi menerbangkan. 

Hingga akhirnya semua kelompok telah menyelesaikan presentasi. Setiap kelompok pun juga telah aktif melakukan diskusi. Setelah itu tibalah pada tahap refleksi. Perwakilan kelompok menyampaikan peristiwa, perasaan, dan pembelajaran yang diperoleh selama proses belajar hari ini. 

Kejadian hari ini setidaknya mengajarkan bahwa kreativitas guru itu perlu. Tidak terbayang apabila pesawat kertas dibiarkan melayang tanpa tahu arah yang dituju. Tentu presentasi kelompok di kelas tidak akan berjalan sesuai harapan guru. Memanfaatkannya sebagai alat penunjuk kelompok untuk presentasi bisa dijadikan inspirasi proses pembelajaran yang seru. 

Salam Bloger Penggerak

Sudomo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun