Mohon tunggu...
Sudhana Kalama
Sudhana Kalama Mohon Tunggu... -

Seorang pemuda yang sedang berjuang untuk kehidupan spiritual yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

HUKUM KARMA adalah HUKUM PERBUATAN

14 Juni 2013   06:14 Diperbarui: 4 April 2017   16:20 31833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Semua apa yg qt trima adalah konsekuensi logis dr perbuatan qt sndri….itulah arti HUKUM KARMA… HUKUM KARMA adalah salah satu DHAMMA NIYAMA yaitu yang menguasai dan mengatur alam semesta ini DAN BERSIFAT ABSOLUT (Asankhata-Dhamma) sehingga tidak tepat jika dikatakan ada sesosok / makhluk yang mengaturnya atau mencatat perbuatan manusia… “misalkan di agama tetangga saat kita mati trus ada malaikat yg b’tugas menimbang kadar baik buruk perbuatan qt”.

hanya mereka yang telah merealisasi Sabbanyuta Nyana yaitu Kemahatahuan (Sammasambudha) yg mampu memahami bagaimana proses bekerjanya DHAMMA NIYAMA (KAMMA NIYAMA / HUKUM KARMA).. bbrp cendikiawan Buddhis mengartikan HUKUM KARMA bekerja secara mekanik.. sprti jika qt mlempar batu ke atas pasti akan jatuh karena adanya HUKUM GRAFITASI begitu jg HUKUM KARMA… begitu ada sebuah perbuatan yg didasari atas kehendak entah itu perbuatan baik / tidak baik, jika kondisi & sebab-sebab telah mengkondisikan sedemikian rupa perbuatan itu akan menghasilkan akibat sama dan yg penerima akibat adalah orang yg melakukan perbuatan itu.

gampangnya.. Nanam pohon mangga yang buahnya buah mangga, nanam pohon jeruk ya buahnya buah jeruk. Nanam kebajikan yg qt terima kebajikan pula.. nanam ketidakbaikkan/keburukan yang qt terima  keburukan jg.

SATU HAL PERCAYA atau TIDAK PERCAYA… Dhamma Niyama / Hukum Karma tidak membutuhkan kepercayaan Anda.. siapa pun Buddha, Nabi, Setan, Manusia, Binatang, Tumbuhan dan semua keberadaan di Seluruh Semesta ini termasuk TUHAN tunduk pada HUKUM DHAMMA NIYAMA.

dalam HUKUM KARMA SEKALI ANDA BERBUAT TIDAK BAIK.. Anda akan memetik buah dari perbuatan Anda tsb.. DAN TIDAK ADA TAWAR MENAWAR / AMPUNAN DOSA .. jika buahnya telah matang … SEMBUNYI dimana pun.. MINTA bantuan siapa pun (termasuk TUHAN) tidak ada gunanya ANDA AKAN TETAP MEMETIK BUAH PERBUATAN ANDA SENDIRI.
Sebaliknya tidak ada ANUGERAH / PAHALA yg diberikan oleh SOSOK MAKHLUK YG DISEBUT TUHAN… KEBAIKAN / KEBAHAGIAAN yg qt peroleh adalah buah yg qt nikmati dari perbuatan kebajikan yg kita lakukan sendiri.

Ada yg mengatakan BUAH KARMA BURUK bisa dihilangkan… sekali lg buah karma buruk tidak bisa dihilangkan seperti banyangan yg slalu mengikuti kemana qt pergi.. yg bisa qt lakukan adalah ketika qt sadar telah melakukan perbuatan yg tidak baik, seketika itu jg sesegera mungkin kita melakukan kebajikan.. agar saat KITA menerima buah karma buruk tsb…kita jg menerima buah yg baik hasil perbuatan baik yg qt lakukan tsb jg..

itulah.. kdang ada orang yg lagi kena musibah tp disaat saat yg hmpir b’samaan dia memperoleh “berkah” (berkah dlm tnda petik).

Ada juga yg bilang bisa dihilangkan melalui MEDITASI... justru saat qt meditasi karma karma buruk yg pernah qt lakukan baik pada kehidupan ini atau kehidupan kehidupan sebelumnya akan bermuncullan..seperti sebuah pesawat ulang alik sebelum melaju dengan tenang di luar angkasa pesawat itu akan mengalami getaran dan guncangan terlebih dahulu dan melepaskan semua beban yg ada pada dirinya.

Beberapa karma karma buruk yg pernah qt lakukan tsb pada saat meditasi akan berbuah melalui sensasi-sensasi yang tidak menyenangkan yg hadir melalui tubuh jasmani maupun batin qt sendiri, qt tidak sadar dan tidak tau bahwa hal-hal yang tidak mengenakkan yg terjadi pd jasmani & batin disaaat melatih meditasi sebetulnya sebagian adalah buah-buah dari karma buruk yg pernah qt lakukan. Itulah maksud dari arti MEMURNIKAN KARMA MELALUI MEDITASI tapi jangan berpikir buah karma buruk kita telah habis/hilang... Buddha Gotama sendiri meski telah mencapai tingkatan Sammasambuddha beliau masih tetap menerima buah dari karma buruk yang pernah dilakukan pada kehidupan sebelumnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun