Mohon tunggu...
Sudarwin Erwin
Sudarwin Erwin Mohon Tunggu... Guru - Guru SMK. Muhammadiyah I Palu

saya suka membaca dan menulis sesuatu yg terjadi disekeliling kehidupan saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama

2 November 2022   08:17 Diperbarui: 2 November 2022   08:33 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari arwah sedunia atau All Souls' Day diperingati setiap 2 November. Tahun ini, peringatan yang ditujukan untuk mengenang dan mempersembahkan doa bagi mereka yang telah meninggal dunia ini jatuh pada Rabu (2/11/2022).
Mengutip tulisan Jhonatan di detik jabar tertanggal 01 November 2022 bahwa hari ini tamggal 2 November diperingati Hari Arwah Sedunia diperingati satu hari setelah Hari Orang Kudus atau All Saints Day pada 1 November. Kedua peringatan tersebut memang memiliki makna yang dekat sehingga gereja merayakannya secara berurutan.

Sejarah Hari Arwah Sedunia
Dikutip dari katolisitas.org, umat kristiani mulai mendoakan saudara-saudari mereka yang telah wafat sejak masa awal agama Katolik-Kristen. Kegiatan tersebut tertuang dan tertulis dalam salah satu kitab di Perjanjian Lama yaitu 2 Makabe 12:41-42.

Menaggapi hal tersebut tentu saja kita yang hidup di Indonesia yang berbineka tunggal ika tentu harus memahami keberagama suku,ras dan keyakinan. saat ini pemerintah gencar mensosialisasikan moderasi beragama, sekilas pemahaman kita bahwa perbedaan keyakinan merupakan hal yang sudah ada sejak zaman kenabian dan itu tak perlu lagi kita perdepbatkan di erah saat ini karena perbedaan adalah anugrah yang kita harus jalani sebagai warga negara yang berlandaskan pada pancasila yang mana dalam sila pertama  jika kita aktualisasikan dalam kehidupan kita maka keyakinan kita akan agama kita sendiri tak perlu menjadi perdebatan tetapi bagaimana kita menfatualsisaikan dalam kehidupan kita sebagai masyarakat yang majemuk dalam bingkai kesatuan repoblik indonesia.

modernisai beragama hendaknya kita sikapi dengan kerja sama dan gotongroyang dalam bingkai perbedaan keyakinan namun tetap kompak dan bersatu dalam kebineka tunggal ika selalu terpatri dalam jiwa dan sanubari kita sebagai masyarakat yang pancasilais.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun