Pagi itu aku sudah antri di loket pembelian tiket bis di terminal Larkin Sentral Johor Bahru. Kulihat memang masih belum terlalu banyak orang sehingga aku bisa leluasa pindah dari satu loket ke loket yang lain mencari informasi untuk menuju Singapura. Di sekitaran loket banyak juga orang yang menawarkan jasa yang akan mengantarkan ke Singapura dengan menggunakan Taksi atau Kereta Sapu.
Sambil setengah berteriak mereka menawarkan: "Singapore ...". "Singapore ...". Tetapi aku memilih naik bis Express karena biayanya lebih murah. Aku bertiga dikenakan tarif 10.90 RM (Sepuluh Ringgit, Sembilan Puluh Sen) dengan kurs 1 RM : Rp 3.450,00.
Terminal Larkin Sentral Johor Bahru masih berada di wilayah Malaysia, sehingga tujuanku ke Singapura sudah beda negara. Ternyata pembelian tiket bis yang melintasi antar negara tidak sama dengan pembelian tiket ketika aku dari Probolinggo bila hendak ke Jogja, yang mana aku tinggal naik saja ke Bis MILA dan langsung cari tempat duduk yang kosong, tentu saja harus bayar pada kondekturnya. Sedangkan ketika di terminal Larkin Sentral aku masih harus menunjukkan passport dan ditanya: ke Singapura tujuannya kemana dan berapa lama di sana?
Setelah aku menjelaskan ke petugas dan membeli tiket dengan menunjukkan passport aku masuk ke ruang tunggu untuk menunggu bis yang ke Singapura setelah melalui boarding pass di pintu masuk. Memang perlakuan di sini Ternyata petugasnya berbaik hati padaku.
"Nanti Pak Cik di Singapore nak kemane sahaje ?" Dengan bahasa Melayu yang kental, petugas itu bertanya kepadaku. Karena tujuanku juga belum jelas lantaran sore atau malam nanti aku harus kembali ke Johor Bahru, akupun menjawab: " ... aku ingin berkunjung ke Masjid Sultan dan Marlion Park yang menjadi ikon Singapura itu. "Oh, nanti Pak Cik turun saje di terminal Queen Street. Dari sana cukup jalan kaki kire-kire 5 menit ke Masjid Sultan atau ke terminal MRT Bugis, nanti dari Bugis naik MRT saje seronok nak kemane Pak Cik pergi. Tunggu saje di tempat duduk itu, sekejap lagi bas datang". Lanjut penjelasan petugas di terminal Larkin Sentral itu.
Setelah beberapa saat kemudian, tepat pokul 09.31 Waktu Malaysia Bis Express itu datang, aku segera naik dan pilih duduk di deretan depan di belakang driver sambil aku bilang ke driver jika nanti aku turun di Queen Street. Sang driver itu hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.. Â Tak lama kemudian bis itu bergerak meninggalkan terminal Larkin Sentral Johor Bahru menuju Singapore.
Sepanjang perjalanan aku membayangkan, bagaimana nanti setelah sampai di Singapura?. Maklum baru pertama aku pergi ke Negara Singa itu yang selama ini aku hanya mendengar cerita dari orang-orang yang sudah pernah ke sana dengan acara studi banding katanya. Bis Express itu semakin melaju meninggalkan keramaian kota Johor Bahru dan tak lama kemudian, kurang lebih 15 menit, telah melintasi Selat Johor yang berarti telah sampai di sempadan antara Malaysia dengan Singapore. Setelah menyeberangi Selat Johor, Bis Express itu berhenti dan semua penumpang harus turun untuk mengurus administrasi keimigrasiannya di Jabatan Imigresen kata orang Malaysia sebagai persyaratan memasuki Singapura.