Mohon tunggu...
Sucy NurAnisa
Sucy NurAnisa Mohon Tunggu... Koki - Anisa

Kamu adalah penentu hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Respon Islam Nusantara terhadap Pancasila

1 Mei 2020   14:30 Diperbarui: 1 Mei 2020   14:39 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pancasila sudah lama dikenal Indonesia, khususnya pada zaman Majapahit pada abad ke-14. Pancasila juga terdapat pada buku kartagama karangan Empu Prapanca, akan tetapi Pancasila dikenal di Indonesia pada tanggal 1 Juni 1945. Di mana pada waktu itu Ir. Soekarno merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Dilihat dari terminologi, Pancasila dalam falsafah negara Indonesia mempunyai makna nama dari 5 dasar negara republik Indonesia yang pernah disampaikan oleh bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945.

Lima dasar negara yang diberikan nama Pancasila oleh bung Karno yaitu : 1. Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3. Mufakat 4. Kesejahteraan sosial 5. Ketuhanan Yang Maha esa. Sedangkan 5 dasar negara yang tercantum dalam UUD 1945 adalah 1. Ketuhanan Yang Maha esa 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sejarah lahirnya Pancasila, Pancasila tidak semena-mena lahir pada tahun 1945. Akan tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama dan juga dilandasi perjuangan tokoh bangsa Indonesia juga kepribadian bangsa Indonesia  sendiri. Selain rumusan BPUPKI ada juga rumusan panitia sembilan dalam piagam Jakarta pada tanggal 22 Juni 1945.

Menurut sejarah arti dan makna Garuda Pancasila sebagai lambang dasar negara Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Burung Garuda Pancasila, suatu kendaraan dewa Wisnu yang sangat kuat dan sangat tangguh. 2. warna burung garuda, warna dari burung garuda pancasila adalah emas yang menggambarkan sifat agung dan juga sifat jaya. 3. bagian dada burung terdapat perisai, sebuah senjata untuk berjuang, berlindung atau bertahan untuk mencapai suatu tujuan.
Islam nusantara menyikapi Pancasila.
1. ketuhanan yang maha esa, pada sila ini selaras dengan yang ada dalam Alquran.
2. kemanusiaan yang adil dan beradab, pada sila kedua ini mencerminkan nilai kemanusiaan yang bersikap adil dengan konsep kemanusiaan dan keadilan, dari pandangan Islam Pancasila ini menginginkan tercipta kemakmuran dan peradaban di dalam masyarakat.
3. persatuan Indonesia, pada sila ketiga merupakan perwujudan dari sila pertama yaitu tauhid dengan tauhid sebagai dasar maka tercipta persatuan satu bangsa.
4. kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, pada sila keempat menggambarkan untuk mewujudkan sila ketiga yaitu persatuan Indonesia yakni diperlukannya adanya pemimpin yang bersifat bijaksana dan hikmat serta dalam pengambilan keputusan dilakukan melalui musyawarah mufakat.
5. keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, pada sila ini menggambarkan terwujudnya rakyat yang adil, makmur, dan damai. Hal tersebut menandakan bahwa seluruh masyarakat memiliki hak dan tujuan yang sama. Nahdlatul ulama adalah ormas Islam yang menerima pancasila pada tahun 1984. Nahdlatul ulama mengungkapkan deklarasi hubungan Pancasila dengan Islam secara baik diantaranya 1. Deklarasi pertama, pancasila sebagai dasar dan falsafah negara republik. 2. deklarasi kedua, sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa sebagai dasar negara republik Indonesia dan mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam. 3. Deklarasi ketiga, bagi Nahdlatul ulama Islam adalah aqidah dan syariah yang meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan dengan manusia. 4. Deklarasi keempat, penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariatnya. 5. Sebagai konsekuensi dari keempat sikap tersebut. Nahdlatul ulama berkewajiban mengamankan pengertian Pancasila dan pengamalannya secara murni. Jadi sikap Nahdlatul ulama yang menerima semua Pancasila ini kemudian diikuti oleh berbagai ormas yang ada di Indonesia. Sehingga merenggangkan ketegangan antara umat Islam pemerintah orde baru pada saat itu. Secara berangsur keberadaan pancasila diterima oleh beberapa organisasi sosial masyarakat di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun