Mohon tunggu...
Suci Raufi Alkarima
Suci Raufi Alkarima Mohon Tunggu... Penulis - Suci Raufi Alkarima, Sylvi Tri Andhani, Anggi Trinanda Harahap, Agia Pedrikayana, Tressyalina

Mahasiswa Progaram studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Inggris Semakin Mendapat Posisi di Tengah Masyarakat

15 Desember 2019   10:15 Diperbarui: 15 Desember 2019   18:05 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Oleh: Suci Raufi Alkarima, Sylvi Tri Andhani, Anggi Tri Nanda Harahap, Agia Pedrikayana, Tressyalina

Pada era globalisasi, memiliki lebih dari satu bahasa adalah hal yang harus dilakukan karena perkembangan IPTEK yang menuntut kita harus mahir tidak hanya bahasa ibu saja tetapi juga bahasa asing seperti bahasa Inggris. Seseorang yang mampu menguasai dua bahasa (bilingual) disebut dwibahasawan. Kedwibahasan dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstrn.

Adapun faktor intern kedwibahasaan yaitu tahapan usia pemerolehan bahasa, usia belajar B2 (bahasa kedua), tingkat pendidikan, dan keresmian komunikasi. Sedangkan faktor ekstrn kedwibahasaan yaitu perkembangan teknologi, transportasi, komunikasi dan faktor yang paling mencolok adalah faktor lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan pergaulan di masyarakat.

Semakin dini anak dikenalkan lebih dari satu bahasa, maka semakin cepat pula ia akan menguasainya. Karena kerja otak anak-anak dalam menerima sesuatu lebih cepat dibandingkan otak orang dewasa. Oleh sebab itu, B2 sebaiknya diperkenalkan sedini mungkin agar ketika anak itu suadah tumbuh dewasa ia akan lebih mudah dalam berkomunikasi.

Dalam usia pemerolehan dwibahasa ada beberpa tingkatan yaitu, pertama pada masa kecil, dimana seorang anak memperoleh dua bahasa sekaligus yaitu bahasa ibu dan bahasa keduanya yang terjadi pada masa prasekolah. Kedua pada masa kanak-kanak, proses ini terjadi pada masa awal sekolah.

Yang ketiga pada masa remaja, proses ini merupakan proses pemerolehan bahasa kedua pada sebelum usia empat belas tahun. Dan selanjutnya pada masa dewasa, yaitu proses pemerolehan bahasa kedua setelah berusia empat belas tahun.
Setiap orang memiliki B2 yang berbeda khususnya di Indonesia. 

Ada yang menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa utamanya dan bahasa Indonesia sebagai bahasa keduanya ataupun sebaliknya. Namun, ada pula yang menjadikan bahasa asing yang mayoritasnya adalah bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Bagi orang tua yang ingin menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua untuk anaknya, maka sebaiknya orang tua tersebut mulai memperkenalkan bahasa Inggris pada anaknya ketika masa kecil.

Cara yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu dengan mulai memperkenalkan nama benda-benda yang ada di sekitar dengan bahasa Inggris atau bisa juga dengan menyelipkan bahasa Inggris di dalam percakapan sehari-hari. Jika anak sudah diperkenalkan sejak dini bahasa Inggris maka saat usia sekolah anak merasa tidak asing lagi dengan bahasa Inggris.

Mengingat pada zaman sekarang bahasa Inggris sudah merasuki banyak aspek kehidupan. Anak yang mendapatkan bahasa Inggris sebagai pemerolehan akan lebih lancar dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris dibandingkan anak yang mengenal bahasa Inggris sebagai pembelajaan pada masa sekolah, remaja ataupun dewasa.

Karena saat seorang anak dalam proses pemerolehan bahasa, ia akan langsung mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan anak yang mengenal bahasa Inggris dalam proses pembelajaran, dimana anak tersebut menganggap bahasa Inggris sebagai sebuah mata pelajaran.

Jika seseorang lancar berkomunikasi dengan bahasa Inggris akan banyak keuntungan yang akan diperolehnya salah satunya adalah dapat mengetahui teknologi. Mengingat  di era modern saat ini teknologi sangatlah berkembang pesat dan teknologi-teknologi tersebut dirancang mengunakan sistem berbasis bahasa Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun