Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Butuh Uang Baru Tanpa Antri, Gunakan Jasa Penukar Uang Baru di Jalanan

26 Juni 2016   21:02 Diperbarui: 26 Juni 2016   21:33 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto : solopos.com

Pernik-pernik  apa yang menarik menjelang  akhir bulan ramadhan di kota bapak/ibu? Di kota Solo, salah satu yang menarik dan selalu ada, setidaknya dalam 15 tahun terakhir ini adalah adanya jasa penukaran uang  baru kaki lima.  Kalau jasa penukaran uang baru di Bank Indonesia, itu sudah biasa. Tetapi kalau jasa penukaran uang baru di jalanan itu cukup unik.

Biasanya  minggu kedua menjelang lebaran, puluhan warga yang biasa mencari pendapatan sampingan tahunan dengan membuka jasa penukaran uang,  sudah  antri di Bank Indonesia yang berlokasi di Gladak, samping selatan kantor Balai Kota di Jalan Jendral Sudirman.  BI membuka jasa penukaran uang baru dari hari Senin-Kamis, dari pertengah bulan Juni sampai akhir bulan.  Selain BI, sejumlah bank juga melayani penukaran uang baru, yaitu BRI, Mandiri, Bank Jateng, dan BNI.

Antrian luar biasa panjang, mengular, ratusan orang biasa setiap  pagi mengantri. Karena pasti antrian panjang, tidak mengherankan banyak yang sejak subuh sudah datang ke BI untuk mengambil  antrian yang bukanya pagi. Mereka rela berdesakan, dengan sabar mengantri untuk mendapatkan no urut yang disediakan hari  itu juga. Saya sendiri pernah berniat untuk antri, tetapi urung karena melihat antrian sampai mencapai 500 orang.  Membayangkan mengantri saja sudah bikin meriang hehehe.

Antrian Panjang, Pilih Tukar Uang di Jalanan

Saat lebaran, sebagian umat muslim suka dan terbiasa untuk membawa uang pecahan baru untuk dibagikan kepada saudara, tetangga, ponakan, cucu, dll. Rasanya ada perasaan senang saat melihat uang  baru yang masih mulus, bersih dan tebal diterima cucu/ponakan, tetangga dengan wajah suka cita. Apalagi saat anak-anak yang menerima, hampir dipastikan akan tertawa gembira sambil mengibar-ngibarkan uang tersebut dan mengucap, “ hore, uang baru…”

Maka tak heran jika, sebelum lebaran, orang-orang biasa menukarkan uang baru untuk jagan-jagan(jaga-jaga) mengisi amplop yang akan di bagi-bagi.

Antrian panjang untuk menukarkan uang di BI dan sejumlah bank lainnya, kerap membuat orang-orang yang sibuk  lebih suka memanfaatkan jasa penukaran uang di jalanan atau jasa penukaran uang baru kaki lima. Selain tidak perlu mengantri, tinggal tukar uang dengan memberikan jasa 10 persen.

Makanya jasa penukaran uang baru terbilang laris manis. Sehingga tak mengherankan jika cukup banyak yang akhirnya memanfaatkan moment tahunan ini untuk menambah penghasilan.

Jasa Penukaran Uang Baru di Jalanan

Para penjual jasa penukaran uang baru  biasa membuka lapak di beberapa jalan utama di Solo yaitu Jalan Slamet Riyadi, jalan Jendral Sudirman dan ruas jalan lain misalnya sepanjang jalan di sekitar alun-alun utara. Juga beberapa di jalan lain. Tetapi yang biasanya banyak yaitu mangkal di jalan Slamet Riyadi. Bukan pemandangan aneh, jika jarak penjual jasa penukar uang baru hanya beberapa meter saja, antara 2-5 meter. Itu karena banyaknya jasa penukar uang baru. Tua,muda, laki, perempuan yang menjajakan jasa tukar uang baru tersebut.

Biasanya mereka sudah mengelar lapak dari pagi sekitar jam 09.00 sampai sore menjelang buka puasa.  Untuk yang buka malam hari hampir tidak ada, karena setelah magrib, biasanya sudah tidak ada orang yang memanfaatkan jasa yang mereka tawarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun