Saya kira Jokowi tetap berpegang teguh pada filsafat adiluhung leluhur Jawa, yaitu Ngluruk Tanpa Bala, Menang Tanpa Ngasorake (Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan pihak lain). Ya, Jokowi menyelesaikan persoalan dengan  diam-diam tanpa menimbulkan kegaduhan.
Jadi menurut saya, pemberhentian AT bukan karena Jokowi takut dengan mafia migas, atau berada di bawa tekanan  sebagaimana hal itu santer beredar .
Terakhir, kiranya memang sangatlah pantas jika AT, anak bangsa yang cerdas tersebut bisa kembali mengabdikan diri kepada ibu pertiwi. Begitulah kira-kira. **
_Solo, 18 Agustus 2016_
.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!