Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

KPI Larang Karakter Pria Bergaya Wanita, Bagaimana Nasib Seniman seperti Didik Nini Thowok?

26 Februari 2016   16:08 Diperbarui: 27 Februari 2016   00:00 2389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Didik Nini Thowok, foto: caberawitonline.com"][/caption]Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan penyanyi dangdut berisial SJ kepada seorang remaja laki-laki menimbulkan kehebohan. Pun,  Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)  seperti kebakaran jenggot.  SJ kebetulan seorang artis, sehingga semua tingkah lakunya  berpotensi ditirukan oleh pengemarnya.  

SJ,  kebetulan akhir-akhir ini, hampir tiap hari wara wiri di layar kaca karena  terlibat sebagai  juri salah satu acara pencarian bakat penyanyi dangdut di TV  swasta. Dus, ia sering terlihat di layar kaca.  

Ketika ia di duga telah melakukan tindakan pelecehan seksual kepada remaja yang berkenis kelamin sama (laki-laki ), kekhawatiran menjadi besar.  Dengan  dugaaan SJ mempunyai orientasi seksual yang  tidak biasa,( bisa jadi  ia termasuk dalam LGBT, yang tipe G atau B karena pernah menikah 2 kali), dikhawatirkan menularkan kepada  para penggemar SJ.

Meskipun kalau menurut saya, dilihat dari sikap SJ sendiri (di TV) ia tidak bersikap seolah-olah layaknya perempuan.  Meskipun saya bukan pengemar SJ, tetapi  kalau saya perhatian ia bersikap wajar seperti laki-laki pada umumnya.  Setahu saya ia juga tidak pernah berperan sebagai perempuan atau berlagak kemayu, kecewek-cewekan, genit atau  melambai-lambai. 

Lain dengan pesohor laki-laki seperti misalnya penyanyi dangdut  yang telah bercerai dengan pengusaha wanita yaitu berinisial N yang terbiasa bersikap melambai, genit, berdandan berlebihan selayaknya perempuan dan biacarapun genit. Atau seperti  dari kalangan  desainer laki-laki yang  bertubuh  tambun dan sering bersikap dan berpakaian  selayakanya perempuan yaitu Si  IG, meskipun sekarang lebih sering tampil macho.

Atau MC yang sesekali tampil kemayu yaitu si IH. Dan masih ada  lagi pesohor laki-laki  yang berlagak layaknya perempuan bahkan terlihat  seperti ( maaf) banci.

Kembali ke KPI. Lembaga ini   berwenang untuk mengawasi pelaksanaan peraturan dan Pedoman Perilaku Penyiaran serta Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012 serta menampung, meneliti dan menindaklanjuti aduan masyarakat.  KPI  rupanyan menilai kalau salah satu perilaku orientasi  sex yang ‘tidak biasa’ dari para pesohor bisa memberikan dampak  terjadinya pelecehan seksual. Karena bisa jadi perilaku yang tidak biasa dari pesohor tersebut karena pengaruhi lingkungan tempatnya bergaul. Sehingga ia bisa mempengaruhi yang lain juga.

[caption caption="SE KPI "]

[/caption]

Untuk itu,KPI, pada tanggal 23 Februari 2016, mengeluarkan Surat Edaran KPI bernomor 203/K/KPI/02/16 yang ditujukan kepada "Seluruh Direktur Utama Lembaga Penyiaran" . SE tersebut memberikan himbauan kepada  semua stasiun TV untuk  melarang karakter pria yang bergaya wanita.

KPI  sendiri memastikan akan memantau seluruh lembaga penyiaran terkait dengan  larangan  yang tertuang dsalam SE tersebut. Sangsi akan diberlakukan bila masih ada stasiun TV  yang menampilkan karakter pria bergaya kewanitaan.

Kira-kira isi SE tersebut sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun