Proposal Hidup Murid: Menyatukan Harapan Sekolah dan Orang Tua dalam Satu Forum Reflektif
Hari ini pengambilan hasil belajar yang dihadiri oleh perwakilan orang tua. Selaku wali kelas memang pribadi menghendaki agar orang tua berkenan hadir. Tidak hanya mendengar dan mengetahui capaian hasil belajar tapi lebih dari itu untuk capaian yang sudah dilakukan anak selama kurang lebih setahun pembelajaran.
Evaluasi tidak serta merta identik dengan angkat atau grafik di rapot. Namun bagaimana evaluasi dapat menyeluruh tentang apa yang telah dicapai, apa yang ingin diraih, tantangan selama ini serta harapan ke depannya. Sehingga melalui ruang reflektif menjadi ruang dalam kegiatan penyampaian proposal hidup murid dalam memaknai evaluasi belajar yang lebih humanis, penuh makna dan berdampak.
Paradigma yang terjadi bahwa saat pengambilan hasil belajar menjadi momen satu arah yakni wali kelas menyampaikan hasil sementara orang tua mendengarkan dan murid menjadi objek. Padahal murid bukan sekadar penerima hasil evaluasi tapi sebagai pelaku utama yang sedang meniti jalan belajar yang terus tumbuh dan berkembang. Saat murid diberikan ruang dalam menyampaikan proposal hidup yang berupa mimpi selama setahun, pencapaian, ketidakberhasilan, tantangan, dan harapan kedepannya berupa langkah konkret dalam mencapainya. Itu semua sebuah proses evaluasi yang berubah menjadi forum refleksi yang penuh makna bagi orang tua, murid dan inspirasi bagi murid lainnya.
Terinspirasi dari buku Tuhan, Inilah Proposal Hidupku oleh Jamal Azzaini. Sejak menyelesaikan buku tersebut dan tergerak untuk menyusun dan merealisasikan membuat hidup lebih terarah dan tidak stagnan di tempat. Maka dari itu, pribadi menularkan praktik baik kepada murid kelas X yang menjadi wali murid pada tahun ajaran 2024/2025.
Lalu apa itu proposal hidup murid? Dan mengapa perlu disampaikan dalam forum bersama? Proposal hidup merupakan dokumen yang disusun murid pada saat pribadi memanfaatkan waktu P5 sebagai bentuk refleksi atas proses belajarnya, mengenali diri sendiri, dan rencana jangka pendek ,dan jangka panjang yang ingin dicapai baik akademik, non akademik, kepribadian, pengembangan diri, dan lainnya. Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa murid menuliskan impian selama setahun, potensi yang dimiliki, nilai-nilai yang diyakini, dan bagaimana langkah kongkret dalam mencapai mimpi dan cita-citanya. Ada harapan bahwa menuangkan harapan dalam proposal hidup bukan sekadar menulis tapi sebagai media aktualisasi diri yang penting.
Lalu mengapa perlu disampaikan dalam forum bersama? Forum bersama pribadi gagas yang dihadiri oleh orang tua dan murid yang menjadi perwalian peribadi. Forum ini sebagai wadah dalam menyatukan pandangan dan inspiratif bagi murid dan orang tua. Ketika murid menyampaikan satu persatu secara langsung isi hatinya di depan orang tua, wali kelas, dan seluruh teman sekelasnya merupakan sebuah momen refleksi bersama yang menyentuh. Murid akan merasa dihargai, orang tua dilibatkan dengan memberikan umpan balik, dan wali kelas mendapat gambaran secara utuh mengenai anak didiknya.
Proposal Hidup Murid: Membangun Jembatan Harapan