Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membangun Solidaritas: Alasan Mengapa Kita Perlu Merespon Pesan di Grup Komunitas

9 September 2024   22:28 Diperbarui: 9 September 2024   22:39 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitur Komunitas yang sedang dikembangkan WhatsApp (ANTARA/HO) 

Membangun Solidaritas: Alasan Mengapa Kita Perlu Merespons Pesan di Grup Komunitas

Sejak adanya grup di sosial media, sejak itu bermunculan banyak grup yang memudahkan anggota mengakses informasi. Tak heran, setiap acara atau kegiatan lain tak lepas untuk pembentukan grup sebagai sarana koordinasi. Melalui dunia digital memudahkan seseorang terhubung untuk menguatkan relasi salah satunya grup komunitas. Grup komunitas menjadi sarana yang penting untuk berdiskusi, berbagi info penting, membangun relasi antaranggota.

          Namun, terkadang tak banyak dari anggota grup menemukan situasi dari pesan yang terkirim di grup komunitas yang kurang mendapatkan umpan balik. Ada karakter dari anggota grup hanya senang membaca saja alias pasif. Meskipun terlihat sepele, sejatinya memberikan umpan balik di grup komunitas mempunyai dampak positif yang penting terutama dalam menguatkan koneksi yang lebih kuat di antara anggota.

          Padahal semua orang mempunyai kebutuhan dasar ingin diperhatikan dan divalidasi oleh orang lain. Bentuk umpan balik dan validasi memberikan rasa keberhargaan, bentuk pengakuan, dan keterhubungan yang sangat penting bagi dampak psikis. Saat kita sendiri diperhatikan, maka kita merasa seolah lebih dihargai, didukung, dan diterima dalam komunitas tersebut. Hal ini berdampak pada motivasi diri dalam berinteraksi lebih positif dengan orang lain.

          Langkah yang paling mudah adalah dengan melaksanakan refleksi diri. Saat kita menyampaikan sesuatu berupa informasi atau pengumuman namun grup itu tak ada respon seolah di grup acuh tak acuh dan tak peduli dengan apa yang disampaikan. Hal inilah yang dirasakan oleh orang lain saat tak ada yang memberikan umpan balik. Merespon pun tak memerlukan waktu yang lama, kita bisa membalasnya di waktu senggang kita sesuai apa yang disampaikan sebagai bentuk ucapan terima kasih atau sebagai bentuk penghargaan nilai kemanusiaan.

          Adanya grup komunitas memberikan banyak sekali manfaat apa yang diperlukan. Sehingga tak heran banyak terbantu adanya grup komunitas. Itulah mengapa setiap kegiatan membentuk grup sebagai langkah komunikasi, selain itu ada alasan lain yang melatarbelakangi

Menguatkan rasa kebersamaan

Grup komunitas dibentuk karena memiliki misi yang sama sehingga merespon pesan di grup membantu kita menguatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan di antara sesama. Saat seseorang memberikan respon maka orang bersangkutan peduli dengan apa yang sedang diposting  dan menganggap umpan balik tersebut sebuah kontribusi yang positif sebagai anggota. Memang merepon merupakan perilaku sederhana namun berdampak dalam turut menciptakan suasana yang inklusif sebab, setiap orang di grup merasa dilibatkan dan dihargai dalam setiap tindakan di grup. Tentu merespon ini berdampak pada nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat sebagai pondasi yang kuat dalam komunitas yang harmonis dan solid.

Menciptakan koneksi lebih dalam

Selain menguatkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan karena memiliki misi yang sama, adanya grup komunitas dapat menciptakan koneksi yang lebih dalam. Hal dapat terus dipupuk melalui cara merespon pesan bukan hanya kita sekadar memberikan jawaban atas pertanyaan dari salah satu rekan di grup tapi ada tujuan yang lebih besar yakni menciptakan koneksi yang dalam antaranggota. Saat kita memberikan umpan balik, maka tercipta interaksi personal yang dapat membantu kita untuk saling mengenal anggota lain dengan baik. Hal ini akan berdampak pada diskusi secara berkesinambungan untuk dapat menemukan kesamaan dalam berbagi pengalaman dan membangun komunikasi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun