Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggali Potensi Kearifan Lokal Masyarakat Setempat dalam Menyambut Ramadan melalui Kegiatan Projek Kearifan Lokal

1 April 2023   08:04 Diperbarui: 1 April 2023   08:14 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggali Potensi Kearifan Lokal Masyarakat Setempat dalam Menyambut Ramadan melalui Kegiatan Projek Kearifan Lokal

 

            Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah. Bulan yang dirindukan kaum muslimin karena banyak sekali pahala yang bisa didapatkan di bulan ini. Sehingga bulan penuh berkah ini bisa dijadikan pembelajaran yang kontekstual dalam mengisi projek P5 di SMAN 3 Penajam Paser Utara yakni menggali potensi kearifan lokal masyarakat setempat dalam menyambut Ramadan. Banyak budaya yang sudah lama diterapkan oleh nenek moyang yang harus dilestarikan. Budaya ini yang merekatkan kebersamaan warga setempat dalam menjalin persaudaraan.

            Begitu halnya dengan pembelajaran projek P5 di kelas X IPAS 5. Kata siapa puasa dapat menurunkan semangat belajar? Anggapan itu hanya ada di benak seseorang yang enggan  belajar. Jikalau terjadi seperti itu, langkah yang utama adalah bagaimana mengelola kelas agar lebih bersemangat dan tanamkan menset di kepala bahwa puasa adalah ibadah begitu halnya dengan belajar. Dengan begitu, pembelajaran bermakna tetap bisa berjalan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Memang guru tidak bisa menyamakan cara layaknya sebelum Ramadan. Ada cara lain yang mesti diubah agar murid tetap nyaman dan merasa senang dalam pembelajaran. Jangan lupa bagian terakhir perlu refleksi kegiatan untuk mengetahui kenyaman murid dalam  menerima kehadiran guru dalam pembelajaran.

            Pembelajaran kontekstual adalah belajar dengan memanfaatkan setiap momen yang ada untuk digali manfaatnya seperti mempelajari budaya masyarakat setempat dan budaya murid-murid dalam menyambut bulan Ramadan. Banyak praktik baik yang dapat ditularkan kepada murid lain agar dapat memanfaatkan momen Ramadan dengan bijak. Apalagi kejutan pahala yang diterima juga luar biasa. sehingga momen seperti ini menjadi pilihan cara dalam mengisi projek P5 agar ada hasil yang berdampak. Apalagi di setiap akhir penyampaian murid memberikan refleksi sebagai bentuk empati penyimak yang baik. Hal ini akan menumbuhkan karakter pelajar Pancasila yang bisa menghargai orang lain dalam berbicara di depan. Selain itu, murid juga berlatih menjadi pembicara meskipun dalam penerapannya belum bisa terbaik. Tapi upaya kecil akan menuntunnya menjadi terbaik di suatu hari nanti.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

            Apa saja hasil dari diskusi tim dalam menggali potensi kearifan lokal masyakat setempat dan budaya murid dalam menyambut bulan Ramadan. Berikut ulasannya

1. Nyekar

Tradisi nyekar atau berziarah sebelum puasa dan lebaran merupakan tradisi masyarakat setempat untuk membersihkan makam dan juga mendoakan keluarga agar mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Tradisi nyekar banyak sekali kandungan manfaat selain mendoakan keluarga telah tiada juga sebagai pengingat kepada kita semua bahwa kita akan mengalami hal serupa hanya menunggu giliran. Kita hidup hanya sementara agar dapat menyiapkan diri jika waktu telah ditentukan tiba saatnya. Dengan begitu, tradisi ini adalah budaya yang patut dibudayakan agar kita semua ingat tentang kematian yang datang tanpa diundang tapi pasti akan menyambut kita setiap saat.

2. Ambengan

Budaya ambengan adalah budaya nasi berkat yang dilakukan masyarakat setempat di masjid/langgar sebagai bentuk doa kepada Tuhan untuk arwah leluhur yang mendahului kita. Nasi berkat setelah dibacakan doa dimakan bersama sehingga dapat memberikan keselamatan bagi keluarga yang telah tiada dan juga untuk keluarga yang masih hidup agar keberkahan hidup dapat tercapai sesuai harapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun