Mohon tunggu...
Suci anggie
Suci anggie Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis kacangan

Hidup itu sebuah pilihan maka jadilah pemilih yang bijak😁

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Belenggu

27 Agustus 2019   18:32 Diperbarui: 27 Agustus 2019   18:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika mulut tidak dapat berkata maka hanya hati yang dapat mewakilkannya, mengungkapkan sebuah rasa lewat tatapan mata

Oh hati, apakah engkau mengerti kegelisahan ini yang terbelenggu dengan adanya jarak dan waktu Kapan sang waktu akan mengerti bahwa hati ini ingin terlepas dari belenggu yang telah meyiksa jiwa ini

Oh jiwa, dapatkah engkau menyempurnakan rasa jika sang hati telah dibelenggu oleh waktu dan ketidakberdayaan yang ada

Oh rasa, tidakkah engkau tau bahwa hatiku terasa pilu karna belenggu yang terus mengancamku dan membuatku menangisi semua yang telah berlalu

Oh rasa, biarkan hati ini berbicara dan menerima janganlah engaku terus membelenggunya 

Biarkan lah sang jiwa memilih jalan hidupnya kemana ia akan bermuara biarkan hati tahu bahwa ia harus terlepas dari belenggu akan jiwa yang lara

Tidakkah kau tahu bahwa hati selalu berharap untuk terlepas dari belenggu yang menyiksa jiwaku tidakkah kau tahu bahwa sang rasa sedang lara mencari tambatan hati dengan berbagai cara ijinkanlah hati mencari kunci untuk melepas semua belenggu ini tidakkah kau tahu bahwa aku selalu merindukan kebebasanku 

Wahai belenggu lepaskanlah aku dari semua ikatan ini , biarkanlah hatiku mencari kebahagiaannya sendiri kebahagiaan yang tak bisa ia temui di hati sanubari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun