Mohon tunggu...
Suci Amalia
Suci Amalia Mohon Tunggu... Relawan - Student of Islamic Studies Faculty UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

I'm Learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Manusia Diberi Taklif? Versi Buku Islam yang Saya Anut

7 Februari 2021   14:40 Diperbarui: 7 Februari 2021   14:51 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Selamat pagi, siang, sore, dan malam.

Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, M.A adalah salah seorang ulama terkenal di bumi pertiwi kita. Beliau aktif berdakwah, baik dengan menghadiri majelis-majelis pengajian, mengadakan pengajian lewat kanal YouTube, bahkan menyebarkan ilmu pengetahuan melalui buku.

Ya, beliau sangat aktif berdakwah  melalui literasi. Salah satunya adalah melalui buku yang berjudul Islam Yang Saya Anut.

Sekilas, dari judul buku ini kita akan beranggapan bahwa buku ini mungkin memaparkan Islam yang dianut penulis dari sekian banyak 'Islam' yang dianut masyarakat. Namun, ternyata tidak demikian . Buku ini lebih membahas Islam secara global dengan menjelaskan ajaran Islam yang pokok dan tidak bertele-tele.

Sebagai pembuka kita akan membahas apa garis besar dari agama, manusia, dan ajaran Islam.

Sebagaimana yang kita ketahui ada berbagai macam agama di muka bumi ini. Kendati ajarannya sama atau bertolak belakang, tetapi secara umum semua agama terutama agama samawi menekankan pada salah satu fungsi agama, yaitu membina akhlak manusia. Pernyataan ini bisa dibuktikan dengan membaca The Ten Comandement, Perjanjian Lama, dan hadis Nabi tentang akhlak.

Lalu kenapa Allah tidak memutuskan manusia untuk memiliki satu agama saja? Ini adalah bukti bahwa Allah memperlakukan manusia secara istimewa. Dia telah menganugrahkan kepada manusia akal dan potensi untuk memilih dan memilah mana yang baik untuknya. Allah tidak ingin memperlakukan manusia seperti halnya Dia memperlakukan alam raya yang tidak diberi pilihan, atau memperlakukannya seperti binatang yang tidak mempunyai akal.

Selanjutnya, tentu keberagaman agama ini bukanlah alasan untuk saling menyalahkan. Tuntutan kita di muka bumi walaupun dengan latar belakang agama yang berbeda-beda adalah saling toleransi dan bekerja sama dalam ranah kebajikan, serta menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi.

Lalu, kenapa manusia diberi taklif oleh Allah? Apa alasannya?

Tentu, di muka bumi ini manusia terkena taklif atau kewajiban. Mengapa harus ada taklif? Adanya taklif ini adalah bukti kasih saying Allah terhadap hambanya, karena hakikatnya manusia tidak tahu akan dirinya, siapa dirinya dan untuk apa diciptakan. Bahkan para pakar pun berbeda pendapat dalam mendefinisikan manusia karena manusia memang makhluk yang sangat unik dan mempunyai masalah yang kompleks. Selain itu, manusia mempunyai syahwat yang berpotensi mendorongnya untuk berbuat hal-hal negatif. Hemat saya, manusia membutuhkan suatu tatanan yang mengatur dirinya membawanya untuk berbuat hal-hal positif karena manusia tidak mengetahu hakikat keberadaannya di muka bumi.

Selain itu, Allah menghadirkan taklif bagi manusia sebagai bukti bahwa Dia tidak membiarkan manusia sendirian dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Ia memberikan petunjuk kepada manusia agar ia dapat memanfaatkan bumi sekaligus memelihara dirinya.

Berbicara tentang memelihara diri, inilah tujuan adanya syariat. Tujuan adanya syari'at ini lebih dikenal dengan Maqosid As-Syariah, yang dengan rinci menjelaskan bahwa syari'at bertujuan untuk menciptakan kebaikan dan keadilan serta mengantar manusia untuk berbuat baik bagi dirinya dan orang lain. Cakupannya meliputi menjaga agama, jiwa, akal, kehormatan, dan harta benda.

Bersambung......

Sekian ringkasan buku Islam Yang Saya Anut sampai hal 97. Untuk sisa halaman yang lain, insyaallah ada di postingan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun