Mohon tunggu...
Suciati
Suciati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sejarah Munculnya Asy'ariyah dan Maturidiyah

2 Oktober 2018   10:48 Diperbarui: 2 Oktober 2018   15:25 4730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

  • Sejarah Munculnya Asy'ariyah

Menurut Muhammad Hasbi (2015:98) bahwa  Al-Asy'ari lahir di Basrah pada tahun 260 H/875 M. Setelah berusia lebih 40 tahun, ia hijrah ke kota Baghdad dan wafat pada tahun 324 H/935 M. Ketika Asy'ari masih kecil beliau wafat, sebelum wafat ia sempat berwasiat Kepada seorang sahabatnya yang bernama zakaria bin yahya as-Saji agar mendidik Asy'ari. Berkah ayah tirinya ia menjadi tokoh  Mu'tazillah.  Aliran Ahl Sunnah wal Jama'ah muncul atas keberanian dan usaha Abu al-Hasan al-Asy'ari disekitar tahun 300 H, dan selama 40 tahun ia menjadi pengikut Mu'tazilah. Sekitar tahun 300 H al-Asy'ari keluar dari golongan Mu'tazilah dan membentuk aliran teologi yang kemudian dikenal dengan namanya sendiri. Sebelum al-Asy'ari lahir, tercantum kata-kata wa nasu anfusahum ila al-sunnah (mereka mempertalikan diri mereka dengan sunnah) dan kata-kata ahl al-haq wa al-din wa al-jama'ah (ahli kebenaran, agama dan jama'ah). Ayah Asy'ari merupakan seorang Ahlusunnah dan ahli Hadis. Sebab keluarnya Asy'ari dari paham Mu'tazillah yaitu bermimpi bertemu dengn Nabi Muhammad SAW sebanyak 3 kali yaitu pada malan ke-10, ke-20, ke-30 pada bulan Ramadhan. Dalam mimpi ke tiga kalinya Rosulullah SAW memperingkatkan agar segera meninggalkan faham Mu'tazillah dan segera membela faham yang telah diwirayatkan oleh beliau.

  • Tokoh- tokoh Asy'ariyah

1.  Al-Baqillany (wafat 403H/ 1013 M). Namanya Abu Bakr Muhammad ibn Tayyib, lahir di kota Basrah, yang dikenal dengan nama  al-Qadhi Abu Bakr al-Baqillani. Kitabnya yang terkenal ialah at-Tamhid' (pendahuluan/ persiapan).

2. Al-Juwainy (419 -- 478 H./ 1028 -- 1085 M.). Abu al-Ma'aly ibn Abdillah, lahir  di Nisabur, kemudian pergi ke kota Mu'askar, dan akhirnya sampai di kota Baghdad. Ia mengikuti jejak Al-Baqillany dan Al-Asy'ary yaitu menjunjung setinggi-tingginya kekuatan akal-fikiran, yang menyebabkan ahli-ahli hadis marah. Dia terpaksa meninggalkan Baghdad menuju Hijaz yang tinggal di Mekkah dan Medinah untuk memberikan pelajaran di sana. Atas dasar aliran Asy'ary Ia pertama kali membentuk fikih Syafi'i, yang ditulis dalam kitab al-Irsyad, berisi pokok pokok kepercayaan.

3. Al-Ghazali (450 - 505 H.). Nama lengkapnya yaitu  Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad AlGhazali. Lahir di kota Tus, kota di negeri Khurasam. Gurunya antara lain al-Juwainy. Ia pernah mengajar di sekolah Nizamiyah Baghdad. Kedudukan al-Ghazali dalam aliran Asy'ariyah sangat penting, karena ia telah meninjau semua persoalan yang telah ada dan memberikan pendapat-pendapatny, hingga kini masih dipegangi ulama-ulama Islam, sehingga ia  mendapat gelar "Hujjatul-Islam" (tokoh Islam). Dalam kitabnya dikemukakan Sikap al-Ghazali "Faisal al-Tafriqah baina al-Islam wa alZandaqah" (wasiat Pemisah antara Islam dan Aliran tak berketuhanan). Sehingga karena sifat itu pengikut-pengikut aliran Asy'ariyah sering dituduh keluar dari agama.

4. Al-Sanusy ( 833-895 H. / 1427 -- 1490 M.). Nama lengkapnya yaitu Abu Abdillah Muhammad ibn Yusuf. Lahir di Tilimsan, kota di al-Jazair. Ia belajar pada ayahnya sendiri dan orang-orang lain yang ada dinegerinya, kemudian ia melanjutkan pelajarannya di kota Al-Jazair pada seorang alim yaitu Abd. Rahman al-Tsa'laby. Kitab-kitabnya antara lain:a). Akidah Ahli Tauhid (disebut juga akidah tauhid besar) dan syarahnya berjudul "Umdah ahl al-Taufiq wa al-Tasdid" (Pegangan Ahli Kebenaran Maksudnya Ahli Sunnah), b). Umm al-Barahin (disebut juga akidah tauhid kecil) atau "Risalah al-Sanusiyyah".

* Dokrit-dokrit Teologi Asy'ariyah menurut Abdul Rozak  dan  Rosihon Anwar (2016:147-150)  antara lain:

  • Tuhan dan sifat-sifat-Nya
  • Kebabasan dalam berkehendak
  • Akal dan wahyu dan kriteria baik dan buruk
  • Qadimnya Al-Qur'an
  • Melihat Alllah
  • Keadilan
  • Kedudukan orang berdosa

*Pandangan-pandangan asy'ariyah

  • Bahwa tuhan mempunyai sifat, namun tidak seperti yang ada pada makhluk maka harus ditaqwilkan.
  • Al-Qur'an itu qadim dan bukan ciptaannya Allah.
  • Perbuatan manusia bukan dari diri sendiri menlainkan diciptakan oleh Tuhan.
  • Keadilan terletak pada sebuah keyakinan bahwa Tuhan berkuasa mutlak dan berkehendak mutlak, maka dari itu apa yang telah dilakukan oleh Tuhan itu adil.
  • Sejarah Munculnya Al-Maturidiyah

Pada tahun pertama abad ke-4 H, aliran Maturidiyah berdiri atas prakarsa. menurut  Muhammad Hasbi (2015: 90) bahwa Al-Maturidi muncul dari faham teologi Ahl al-Sunnah wa al-Jama'ah, yang berpegang teguh pada sunnah,sedangkkan Mu'tazillah tidak kuat dalam berpegang teguh pada sunnah. Al-maturidi dan Asy'ari merupakan satu sosial dan memiliki pemikiran yang sama. Kedatangan Al-Asy'ari dan Al-Maturidi yaitu untuk memenuhi kebutuhan mendesak serta meyelamatkan diri kita dari baraisan paling depan adalah Mu'tazillah. Al-asy'ari hidup di basrak Irak sebagai pengikut Sayfi'i sedangkan Al-Maturidi tinggal di Samarkhan sebagai pengikut Mazhab Hanafi. Menurut Maman Abdul Djalil (2016 :151) bawha Al-Maturidi lebih konsentrasi pada penukunan di bidang teologi dari pada fiqih, untuk memperkuat pengetahuan dalam menghadapi faham-faham teologi yang berkembang pada masyarakat islam,yang dipandang  tidak sesuai  dengan kaidah yang benar menurut akal dan syara'. Tujuan adanya pemikiran Al-Maturidi yaitu untuk membendung paham Mu'tazillah seperti aliran Asy'ariyah. Dalam perkembangan aliran al-maturidi terbagi 2 yaitu Al-Maturidiyah Samarkhan dan Al-maturidiyah Bukhara.  maturidiyah Bukhara kehendak dan daya berbuat pada diri manusia sendiri. Menurut maturidiah samarkhan adalah kehendak dan daya manusia dalam arti sebenarnya bukan kiasan. Perbedaannya dengan mu'tajillah adalah bahwa daya untuk berbuat diciptakan tidak sebelumnya, tetapi bersama-sama dengan perbuatan bersangkutan. Maturidiah bakhara sepakat dengan maturidiah samarkhan dan memberikan tambahan dalam maslah daya.

 Tokoh Al-Maturidiyah Samarkhan

1.  Nama asli Muhammad Ibn Muhammad Ibn Muhammad Abu Mansur Al-Maturidi, daooat dipanggil Abu Mansur Muhammad Ibn Muhammad al-maturidi as-Samarkhan lahir di Maturid, sebuah kota kecil di daerah Samarkhan, wilayah Trmsoxiana di Asia Tengah atau disebut Uzbekistan. Tahun kelahirannya tidak diketahui secara pasti, hanya diperkirakan sekitar pertengahan abad ke-3 H, dan ia wafat pada tahun 333 H/944 M. Al-Maturidi merupakan pengikut setia dari Abu Hanifah yang terkenal ketat dengan keabsahan pendapat akal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun