Dan perilaku ini terus berlanjut sepanjang hari, setiap kali ada pertambahan koleksi akan menjadi simbol-simbol yang ingin di miliki para masyarakat, mengapa demikian?.
Nah, logikanya begini, tanaman hias pada dasarnya hanya sebagai tanaman yang "menghias" dan "mengasrikan" namun kini sudah berubah fungsi/peralihan fungsi yaitu menjadi simbol (seperti simbol kekayaan untuk memperlihatkan keberadaan kelas sosial tertentu). Karena dengan atau melalui koleksi tanaman hias mereka merasa di akui keberadaan atau eksistensi kelas sosial mereka.
Karena makna simbol yang tersirat dari koleksi tanaman hias ini akan menimbulkan perlombaan untuk saling memperlihatkan simbol kelasnya yang tidak rendah.Â
Dan juga akan muncul keirian, sehingga masyarakat tak ragu berlomba dalam membeli tanaman hias yang harganya tinggi demi pengakuan dari masyarakat lain.Â
Kecemburuan dalam persaingan kelas sosial ini akhirnya akan selalu mendorong perlombaan pamer simbol untuk mempertahankan status sosial di antara masyarakat secara terus menerus.
Dan tanaman hias kini dapat di katakan sebagai salah satu pemeran utama dalam kajian fenomena sosial yang saya saksikan sendiri di lingkungan tempat tinggal saya. Akhirnya tanaman hias yang semula hanya menjadi benda/tanaman yang ada pada list terakhir kini berubah naik ke list teratas.Â
Setiap gaji bulanan akan di sisihkan untuk tanaman hias. Yang dulu hanya sebagai pelengkap hiasan kini menjadi simbol dalam pendukung eksistensi kelas sosial atau stratifikasi di dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
Surbakti, Ramlan. 2010. Anatomi dan Perkembangan Teori Sosial.Â