Mohon tunggu...
sulastri
sulastri Mohon Tunggu... Lainnya - Penyuluh Kehutanan Pada Dinas Kehutanan Propinsi Lampung

pribadi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rimbawan Muda, Pengawal Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera

12 Februari 2021   13:37 Diperbarui: 12 Februari 2021   14:05 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama di depan kantor UPTD KPH Gedong Wani

Lima anak muda yang berasal dari berbagai daerah di Propinsi Lampung yaitu ; Ricky Marcellino, berasal dari Kabupaten Pesisir Barat, Vincentius Yolanda Angger Raditya berasal dari Kota Metro, Ilya Fauziah berasal dari Kabupaten Tanggamus, Intan Wahda Nurlia dan Anisa Putri Maulidya yang berasal dari Kota Bandar Lampung. Mereka merupakan Mahasiswa/i Institut Pertanian Bogor (IPB) yang melaksanakan Praktek Lapang Kehutanan (PLK) di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Gedong Wani. Menurut mereka semula Sebelum pandemi Covid-19, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB sudah merencanakan perjalanan PLK mereka bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Hutan (BKSDAH),. PLK seharusnya dilakukan untuk pengenalan ekosistem hutan pantai, mangrove, dataran rendah, hingga hutan pegunungan.

Namun pandemic  Covid-19 telah merubah rencana, pelaksanaan PLK akhirnya  dilakukan dengan sistem semidaring (hybrid). Pelaksaan praktik pengelolaan hutan produksi dilakukan secara offline sesuai dengan domisili masing-masing mahasiswa, di mana sebagian mahasiswa yang berasal dari Provinsi Lampung melaksanakan kegiatan ini di UPTD KPH Gedong Wani Dinas Kehutanan Propinsi Lampung, yang berlokasi di Desa Jati Baru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan dan  dilaksakan mulai tanggal 18 Januari - 1 Febuari 2021. Tujuan dari PLK yang dialkukan oleh ke lima mahasiswa tersebut adalah untuk memperoleh pengalaman praktik pengelolaan hutan dengan pendalaman dan pemantapan pemahaman konsep atau teori melalui penggalian informasi dan pemahaman implementasi teori oleh unit pengelola hutan serta pengembangan kemampuan teknis melalui kerja penerapan dari teori-teori yang telah dipelajari di lokasi praktik, Selain itu, tujuan PLK adalah untuk memperoleh dan membangun kepribadian, kemampuan kerja tim, etos kerja dan etika profesi.

PLK kali ini difocuskan di lima desa peneriman Izin Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Hal ini dikarenakan waktu PLK yang singkat dan banyak kegiatan yang terdapat di lima desa tersebut, sehingga bisa membuat mereka paham akan program yang sedang digalakkan sekarang yaitu program Perhutanan Sosial (PS). Kedatangan para peserta PLK sebagai  Rimbawan-rimbawan muda ini diharapkan membawa semangat baru bagi petugas yang ada di UPTD KPH Gedong Wani, masih ada harapan kedepannya sebagai generasi penerus untuk mengawal pengamanan hutan yang sekarang sudah banyak berubah fungsi menjadi pemukiman. Kedatangan mereka juga membawa motivasi bagi kami untuk tetap mengawal Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera. Setelah beberapa hari mereka mengadakan PLK,  pada tanggal 1 Februari 2021 kegiatan PLK dinyatakan selesai dan  ditutup dengan kegiatan persentasi terhadap laporan-laporan  mereka.

persentasi laporan hasil kegiatan
persentasi laporan hasil kegiatan

Ke lima nya dimintai pendapat tentang hutan yang ada di UPTD KPH Gedong Wani yang telah mereka tuangkan kedalam tulisan. Dibawah ini adalah pendapat yang mereka tulis masing-masing didalam laporan, yaitu sebagai berikut :

Nama                          : Intan Wahda Nurlia

NIM                            : E14180053

Fakultas/Jurusan      : Fakultas Kehutanan dan Lingkungan/Manajemen Hutan

Kegiatan PLK di UPTD KPH Gedong Wani dimulai dengan penjelasan singkat tentang RPHJP yang dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2020. Pada hari kedua, barulah diperlihatkan kondisi kawasan UPTD KPH Gedong Wani. Ketika melihat kondisi kawasan UPTD KPH Gedong Wani untuk pertama kali, timbul perasaan terkejut karena ternyata kondisi dilapang bisa jauh berbeda dengan apa yang dipelajari selama ini diperkuliahan. UPTD KPH ini memiliki 48 desa definitif dan 5 desa sudah memiliki SK PS HTR.

Setelah berkeliling kelima desa PS bersama Bapak dan Ibu Penyuluh yang dengan baik hati menemani, didapati beberapa masalah yang terjadi di UPTD KPH Gedong Wani ini. Masalah tersebut akan dikelompokkan kedalam dua judul, yaitu konflik dengan masyarakat dan optimalisasi produksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun