Mohon tunggu...
Subhan Tomi
Subhan Tomi Mohon Tunggu... Perawat - Belajar84

Belajar menulis bukan karena ingin terkenal tetapi karena peduli. Sebelah Tangan Tidak Akan Bertepuk

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Persuasif Penggiat Anti Narkoba

22 September 2020   22:27 Diperbarui: 22 September 2020   22:35 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai dari bangun tidur, bekerja, kembali kerumah dan kembali tidur, kehidupan kita tidak terlepas dari komunikasi dalam hal ini tentu melibatkan dua atau lebih individu karena manusia adalah makhluk sosial.

Baiklah, dalam kesempatan ini penulis bagian salah satu dari Penggiat anti narkotika ingin berbagi pengalaman kepada teman - teman. 

Salah seorang ahli Kenneth E. Andreson menyatakan bahwa komunikasi persuasif merupakan proses komunikasi antar individu, komunikasi tersebut terjadi dimana komunikasi menggunakan simbol untuk memengaruhi pikiran sipenerima dapat merubah perilaku dan perbuatan audiens. 

Penggiat  sebelum melaksanakan kegiatan sosialisasi bahaya narkoba haruslah mempersiapkan dan menguasai materi dan alat penunjang kelengkapan acara. 

Didalam komunikasi verbal hendaknya Penggiat menghindari kata -  kata atau bahasa serta tulisan yang dapat menimbulkan konflik seperti merendahkan atau mengejek audiens atau oranglain. Selanjutnya komunikasi non verbal dalam hal ini isyarat - isyarat sangat signifikan dibandingkan bahasa.  

Penggiat harus terlebih dahulu memahami karakteristik audiens contoh tingkat pendidikan, sosial budaya, bahasa yang digunakan.

Dokpri
Dokpri
Pengalaman dan pengamatan penulis, banyak para audiens yang tidak nyaman dan bahkan meninggalkan ruangan karena tidak tertarik lagi mengikuti kegiatan tersebut, di karena kan materi yang di sajikan tidak menarik, media pendukung tidak dilengkapi seperti laptop, browser, pengeras suara, penampilan Penggiat tidak rapi, raut wajah tidak bersahabat, yang berakibat tidak tersampaikan pesan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut sudah pasti tidak dapat mempengaruhi sikap, perilaku dari audiens. 

Masukkan bagi untuk para Penggiat anti narkoba persiapan harus matang, asah kemampuan komunikasi dan tentunya update perkembangan tentang Narkotika. 

Karena tujuan dari komunikasi persuasif adalah dapat memengaruhi sikap (attitude change), perubahan pendapat (opinion change), perubahan perilaku (behavior change), perubahan sosial (sosial change). 

Penulis sering mengamati dan berkomunikasi kepada komunitas yang memang  hampir semuanya di kalangan usia yang produktif, memiliki pendidikan yang tinggi dan mengetahui, mengerti tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. 

Seperti contoh katakan Si A tahu (kognitif) kalau narkoba berbahaya dan Si A tidak suka terhadap penyalahgunaan narkoba, namun Si A sering menggunakan narkoba itu sendiri, hal sedemikian yang menjadi permasalahan yang begitu banyak dijumpai di Indonesia, harus dengan cermat dan teliti selaku penggiat untuk selalu menjalin komunikasi persuasif yang salah satu nya dengan cara memotivasi .

Nasib penerus generasi bangsa ada pada upaya kita hari ini. 

Semoga bermanfaat sekelumit pengetahuan dan pengalaman, semoga bermanfaat. 

#LawanNarkoba 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun