Sudah Desember saja, bahkan mulai masuk pertengahan. Bulan Desember memang identik dengan berbagai hal yang menyenangkan pikiran. Mulai dari Natal bagi yang merayakannya tanggal 25 nanti, liburan akhir semester untuk pelajar, dan tentu saja momen pergantian tahun.
Momen liburan memang menyenangkan utuk pelajar, terutama anak-anak. Di masa ini mereka sibuk mencari sesuatu yang lebih fresh setelah dihajar masa-masa ulangan semester. Dan betapa tepatnya bila anak-anak - tidak menutup kemungkinan orang dewasa - untuk mengisi liburan di tempat-tempat rekreasi seperti Ancol.
[caption id="attachment_149947" align="aligncenter" width="480" caption="sumber : google"][/caption]
Yap, Ancol. Liburan yang terjangkau untuk semua kalangan dan memberikan berbagai petualangan liburan menarik untuk keluarga. Tidak perlu keluar negeri dengan menghabiskan banyak uang bila di Indonesia - mungkin Jakarta - mempunyai alternatif hiburan sekelas Ancol.
Bagi saya Ancol memberikan kenangan tersendiri tentang bagaimana saya dan teman-teman bermain-main di berbagai wahana - tentunya dengan teriakan dan tawa lepas - dan menikmati pantai ancol yang legendaris tersebut.
Dan betapa tepatnya bila ada tambahan atraksi/wahana untuk dinikmati di Ancol pada masa liburan ini. Tentu bukan sekadar hiburan atraksi biasa, namun ini adalah sebuah karya seni. Karya seni masuk ke Ancol?? Yap, karya seni itu terwujud dalam pergelaran Musikal Laskar Pelangi mulai tanggal 24 Desember 2011 hingga 7 Januari 2012.
Laskar Pelangi, siapa yang tidak kenal. Sebuah kisah epik awal dari tetralogi karya Andrea Hirata yang mengisahkan tentang perjuangan anak-anak desa di Gantong, Provinsi Bangka Belitung untuk mencapai cita-cita bersekolah hingga ke Prancis.
Ditulis dalam buku dan diangkat ke layar lebar dengan jumlah atensi yang mencengangkan adalah bukti sukses sang epik penuh inspirasi ini. Dan sekarang diangkat ke sebuah drama musikal.
Sejak awal 2011, Musikal Laskar Pelangi sudah dimainkan di tiga panggung di dalam dan luar negeri yaitu di Taman Ismail Marzuki Jakarta dan Espalanade Singapura. Pergelaran di Ancol adalah kali ke empat diadakan selama 2011. Melihat ketiga pergelaran dahulu yang sengat menuai banyak pujian dan kesuksesan, maka banyak yang berharap pergelaran di Ancol kali ini akan sesukses gelaran terdahulu, bahkan kalau bisa lebih baik.
Memang, saya sendiri belum menyaksikan secara langsung Drama Musikal ini. Namun inilah zaman modern, dimana akses informasi bisa bebas dilalui sehingga saya menyaksikan lewat unggahan video dari situs video ternama. Lumayan lah untuk anak daerahan.
Dan aksi panggung para pemeran memang mengagumkan. Dari video saya bisa melihat bagaimana lantang dan eloknya Dira Sugandi - juga menyanyikan jingle kesatuan saya, Beswan Djarum - bernyanyi sekaligus memerankan Ibu Muslimah. Lalu dengan lincahnya anak-anak berbakat seperti Patton dkk. bergerak menari dan menyanyi seakan ikut merasakan kedalaman peran menjadi anak-anak penuh cita-cita ala Laskar Pelangi.
