Mohon tunggu...
Suartini Iklima
Suartini Iklima Mohon Tunggu... Guru - Guru

Tipe Guru pada umumnya tetapi senang dengan perubahan dan inovasi baru. Walau usia bukan muda lagi tetapi semangat belajar dari berbagai media dan orang sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Strategi Menghadapi Writer's Block

8 Oktober 2022   09:26 Diperbarui: 8 Oktober 2022   10:42 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kehilangan ide saat akan menulis sering kali dialami oleh siapa saja. Penulis hebat apalagi seorang pemula seperti saya yang baru sebulan mulai belajar menulis. 

Belajar menulis bukan artinya saya mulai belajar seperti anak kelas satu SD tetapi dalam hal ini dimaknai dengan belajar menyusun kata-kata menjadi kalimat yang dirangkai menjadi paragraph paling tidak menjadi sebuah cerita dalam tulisan berbentuk artikel atau dapat dituangkan dalam blog. Target terakhir adalah membuat buku solo sebagai gambaran saya pernah mengikuti pelatihan menulis yang menjadi visi untuk saat ini.

Menulis merupakan tuangan perasaan dari hati dan otak yang berkolaborasi menciptakan untaian indah dari penulisnya. Tak kala ide tak ditemukan, para penulis mencari inspirasi dengan cara yang berbeda. 

Wrinter's Block muncul bisa saja sebelum kita menulis, saat kita menulis bahkan saat ingin finish. Itu semua wajar saja. Para penulis dapat mensiasatinya dengan healing, membaca karya orang, melakukan hoby atau yang lainnnya. Masing-masing orang mempunyai cara yang berbeda.

Ketika tulisan ini ditulispun, saya mengalami wrinter's block tapi saya kadang tidak memperdulikannya. Ide belum muncul juga tapi saya coba menulis apa saja isi yang ada di otak saya saat ini yang penting saya menulis menuangkan fikiran yang entah dimana kelanjutan tulisan ini. Yang pasti saya ingin menuntaskan tugas dari salah satu group WAG Antologoi WB. Yang saya punya hanya kemauan dan tekad untuk menulis, tak perduli seberapa baik atau buruk tulisan ini terbaca oleh orang. Saya hanya ingin menuangkan segala rasa yang ada dalam diri saat ini.

Saya yakin dengan menulis dan menuangkan apa yang ada di fikiran akan mampu menciptakan karya berbentuk tulisan sehingga menulis menjadi lebih mudah semudah berbicara kata salah seorang peserta BM-27 bahkan ada yang mengatakan bahwa menulis semudah ceplok telur. Artinya bahwa apa yang kita fikirkan saat itu dapat kita tuangkan dengan sangat mudah tergantung dari kita apa kita ingin menuntaskan tulisan kita atau hanya sampai di tengah jalan.

Tekad yang kuat dan imajinasi yang melambung jika dipadukan akan menciptakan tulisan. Bisa karna terbiasa. Menulis permulaan kadang dituangkan dengan kalimat yang entah dimana ide pokoknya tapi lambat laun menulis menjadi suatu kebutuhan yang ingin ditulis oleh penulis. Kegiatan yang dijalankan atau dilalui kadang kala ingin semua ditulis. Semua perjalanan baik suka atau pun duka rasanya menjadi kurang sempurna jika tidak ditulis.

Satu hal yang tidak ingin saya lakukan adalah plagiat walaupun kadang saya tidak punya ide menulis. Bagi saya karya sendiri walaupun bagi orang tak bermakna lebih baik dibandingkan menjiplak hasil karya orang lain. Plagiat bagi saya juga merupakan hal merendahkan diri sendiri yang artinya bahwa kita tidak percaya diri dan kita termasuk orang yang berkemampuan rendah.

Kehilangan ide saat menulis mungkin sudah menjadi makanan sehari-hari para penulis. Tidak usah risau apalagi patah semangat atau kehilangan motivasi menulis. Cobalah berhenti sejenak menulis. Kosongkan fikiran. Tinggalkan pekerjaan. Nikmati suasana di sekitarmu. Hirup udara segar yang menenangkan tapi jangan terlalu lama, segera kembali ke pekerjaanmu dengan melanjutkan menulis. Otak yang sudah tidak ada beban lagi akan mudah diajak berkompromi dalam menuangkan ide.

Ide kadang muncul tanpa kita duga dan sadari. Saya sering mengalami hal itu misalnya tak kala saya siap-siap akan tidur muncul untaian kata-kata puitis yang menyeruak ingin segera dituliskan. Saya bangun kemudian bergegas mencari kertas dan pulpen walaupun hanya beberapa baris yang tertulis tapi begitu selesai menulisnya karena takut terlupa ada perasaan lega dan ketenangan jiwa yang muncul. Artinya jika kita mendapatkan ide, segeralah tuliskan ide itu. Jangan menunggu lama karena kita bisa lupa sehingga saat ingin menulis tinggal kita buka dan baca kembali ide itu yang dapat kita kembangkan menjadi tulisan yang sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun