Mohon tunggu...
Suardi syamsuddin
Suardi syamsuddin Mohon Tunggu... Administrasi - Aparatur Sipil Negara

Selain hobby menulis, saya juga suka olah raga

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pupuk Kompos, Ramah Lingkungan dan Mengembalikan Kesuburan Lahan

13 September 2022   14:48 Diperbarui: 13 September 2022   14:58 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pinrang menggelar kegiatan Pelatihan Climate Smart Agriculture (CSA) Program SIMURP Tahun Anggaran 2022 di Desa Barang Palie Kecamatan Lanrisang bertempat di salah satu rumah ketua kelompok tani, Selasa (13/09/2022).

Kegiatan Pelatihan CSA ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Andi Tjalo Kerrang yang didampingi oleh Kepala Bidang Penyuluhan Syukur Tanri, Kepala BPP, PPK dan Petugas OPT Kecamatan Lanrisang, Penyuluh dan petani yang berada di Desa Barang Palie.

Pada saat membuka kegiatan Pelatihan CSA, Andi Tjalo mengatakan bahwa petani harus siap menghadapi perubahan iklim yang terjadi akibat dari adanya pemanasan global yang terjadi hampri di seluruh Negara. Olehnya itu perlu melakukan penguatan kapasitas SDM petani melalui kegiatan pelatihan.

"Sebagai upaya dalam menghadapi perubahan iklim akibat dari pemanasan global, maka perlu melakukan penguatan SDM melalui pelatihan-pelatihan agar wawasan petani bisa bertambah terutama tentang pembuatan pupuk organik." kata Andi Tjalo.

Beliau melanjutkan, dalam kegiatan CSA ini, didalamnya terdapat kegiatan pelatihan pupuk organik dan pestisida nabati termasuk rekomendasi penggunaan varietas yang bukan hanya berproduksi tinggi, tetapi juga rendah emisi untuk mengurangi pemanasan global

"Pada pelatihan ini, bapak-bapak petani akan diajarkan cara membuat pupuk organik yang bahan utamanya dari jerami. Jadi setelah melakukan panen, jeraminya tidak boleh lagi dibakar sehingga kelestarian lingkungan tetap terjaga." jelasnya.

Jika para petani sudah mampu untuk membuat pupuk kompos, maka masalah kurangnya pupuk yang dialami oleh petani selama ini akan mulai teratasi dan lahan kembali menjadi subur sebagai dampak dari penggunaan pupuk kompos tersebut.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun