Mohon tunggu...
SUARDI
SUARDI Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh tani

Ilmu tanpa agama buta, agama tanpa ilmu lumpuh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Stigma dan Cara Belajar Filsafat untuk Pemula

18 September 2022   09:19 Diperbarui: 18 September 2022   09:20 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Stigma dan cara belajar filsafat untuk pemula (sumber gambar:pixabay.com

Pertama berpikir kritis. Dengan berpikir kritis kita akan mencari hakikat kebenaran. Kedua, banyak membaca buku, karena hanya dengan membacalah kita akan memiliki banyak pengetahuan. Ketiga, bersikap bijaksana, karena hanya dengan bersikap bijaksanalah kita akan terus belajar. 

Mengenai bersikap bijaksana, hindari bersikap merasa dalam belajar filsafat, jangan merasa pintar, jangan merasa lebih tahu, jangan merasa hebat dan jangan merasa paling segalanya. 

Contoh, ada orang yang kita anggap lebih cerdas, tapi usianya terbilang masih muda dibandingkan kita, maka kata Rosulullah SAW; "jangan melihat siapa yang mengatakannya, tapi lihatlah apa yang dikatakannya,". 

Hadist ini mengajarkan kepada kita untuk bijaksana dalam belajar, jika perkataannya baik kenapa tidak kita mengambilnya. Taik ayam dan telur ayam meskipun keduanya sama-sama keluar dari bujur ayam kita tetap mengambil salah satunya, karena baik begitu juga dalam berfilsafat.

Dalam menuju filsafat akui saja apa adanya, jangan malu jika tidak bisa, jangan berkecil hati jika tidak mampu, meskipun kita sebenarnya sedikit tahu, tapi tetap harus bersikap bijak, karena memang itulah karakter filsafat, ia bijaksana dan jujur pada dirinya sendiri. 

Miswari dalam bukunya Filsafat Terakhir mengungkapkan Belajar Filsafat adalah sebuah harapan untuk mendapatkan hikmah dari Allah. Bukankah kita maklum bahwa hikmah itu tiada Allah beri kecuali kepada kepala yang merasa kosong, kepada hati yang tiada sombong. 

Sepotong hati yang dibawa bila ada seatom angkuh didalamnya, akan menelan sejuta hikmah yang diberi. Sebuah kepala bila ada sedikit saja ria maka akan melenyapkan sejuta pengetahuan. 

Lalu, bagaimana caranya agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar,? seorang filsuf menjawab; ketahuilah apa yang kau tau dan ketahuilah apa yang tidak kau tahu. Karena pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dimulai dengan keduanya. 

Demikian artikel ini semoga bermanfaat,,, dan semoga kita tetap penasaran untuk belajar filsafat di pembahasan berikutnya ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun