Mohon tunggu...
Suara Kijoen
Suara Kijoen Mohon Tunggu... lainnya -

mencoba berbagi agar berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apa yang Mesti Ku Ucap?

2 Desember 2013   22:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

apa yang mesti kuucap,

kata lelaki itu sambil menimbang-menimbang

genggaman rindu, pada beranda rumah kayu

sehabis hujan sore, bau tanah dan guguran daun pun

seperti melengkapi kerinduannya pada sepetak sawah

menjelang musim panen

engkau mungkin jauh,

kalimat itu memantul dari sudut kenangannya

tentang sebuah meja dan buku cerita

serta boneka cantik yang mulai lusuh

lelaki itu, senantiasa menggenggam rindu

jendela kayu yang terkuak, dan terpaan angin

mengabadikan elahan nafasnya

: sungguh, aku rindu padamu, nak..

2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun