Mohon tunggu...
Suara Kijoen
Suara Kijoen Mohon Tunggu... lainnya -

mencoba berbagi agar berarti

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Kau Riwayatkan Kenangan Kita

1 Desember 2013   01:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:28 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jangan kau riwayatkan kenangan kita

suara perempuan itu mengusik pagi

gemanya menjelma awan kelabu

memenuhi langit-langit kamar

secangkir kopi dan secawan harapan pun

seperti tumpah, pecahan beling

memantulkan cahaya kesakitan

maka, perjalanan bathin pun menjadi purba

kota, terminal bahkan bandara

seperti serpihan luka

yang mengalirkan air mata

lelaki itu membereskan peta

merapikan mimpi

dan mengalbumkan kenangan

dalam duka yang panjang

2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun