Mohon tunggu...
Siprianus Bruto
Siprianus Bruto Mohon Tunggu... Lainnya - Memikirkan apa yang akan aku lakukan, dan melakukan apa yang telah aku pikirkan. Pencinta Sastra

Berdomisili di Flores, NTT, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bayang Kekasih

19 Maret 2021   23:32 Diperbarui: 20 Maret 2021   00:47 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: dopoedu.com

Menunggu hadirmu adalah perih yang getir

Di pertigaan jalan penuh amarah
Nyanyian caci maki berkumandang
Sendiri dalam penantian hening disetubuhi gelisah
Aku tertidur pada sakit yang ngeri

Kekasihku,,
Adakah wajahku dalam luka tubuhmu?
Adakah senyumku dalam benakmu?
Adakah kenang kita melekat pada mahkotaMu

Di bibir jalan itu
Aku menemukan senyumMu yang carut marut
Rinduku tercecer di celah-celah kerikil
Saat aku menatapmu pada cinta paling derita
Aku hancur bersama puisi yang ku genggam dalam kepal paling beku
Mencintaimu adalah derita penuh sukacita meski sebagian tubuhku hilang ditelan kebencian

Kekasihku,,
Hanya bayangmu yang rela melekat pada sapu tanganku
Inikah kado terindah untuk mengecupMu dalam ingat paling rindu?
Inikah caraMu mencintaiku dalam sunyi sebuah kehidupan?

Kekasihku,,,
Saat bayangMu memeluk sapu tanganku
Rinduku semakin mencambuk ragaku di seperempat malam
Adakah Kau mengingatku di taman Nirwana?
Sungguh,,, aku rindu tatapanmu lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun