Gambar: karenapuisiituindah.tumblr.com
Alita...
Engkau menanam jarak pada pergi di tubuh pagi buta
Saat semesta hening dalam nyenyaknya mimpi pada seperempat malam
Kau bergegas
Tanpa aksara yang tertinggal, selain desah nafas terakhir memecahkan keheningan
Bahtera kita dingin sedingin salju
Jiwa beku menatap wajah yang lunglai terkapar kaku
Lantas dalam diam aku mematung
Rinai air mata meleleh basahi rona pipi
Kau pergi membopong segala luka
Hingga aku menuai duka
Bahtera kita sunyi, kecuali isak tangis meramaikan suasana
Hanya perih kujumpai pada dinding-dinding hati
Dengan penuh rela air mata jatuh mengantarmu pulang
Pulanglah Alita dalam senyum jemput bahagia
Tuanmu kini menghiasi pisah dengan doa-doa penuh ratap agar jiwamu tenang, pada pangkuan Pencipta
Maafkan bahagia yang belum sempat dipeluk rindu
Juga sakit yang belum sempat dipeluk sehat
Akan luka yang belum sempat dipeluk sembuh
Pun beribu semoga yang belum sempat diaminkan Tuhan.