Mohon tunggu...
Suara Pelajar
Suara Pelajar Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjagamu Dalam Doa

15 Februari 2018   22:00 Diperbarui: 15 Februari 2018   22:22 2149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu aku adalah perempuan yang mengalami sakitnya patah hati dan di tinggal oleh seorang pacar. Beberapa kali aku merasakan jatuh cinta hingga akhirnya aku pun merasakan patah hati kembali, entah sampai beberapa kali aku mengalaminya hingga akhirnya aku lelah dan tak mau lagi terjun di dalam yang namanya pacaran.

Awalnya merasa kesunyian sekali. Tidak ada yg pernah chatting,tidak ada lagi perhatian, tidak ada lagi yang sibuk untuk mencari ku.

Semua itu harus ku hilangkan, aku tak mau lagi sakit hati dan aku tak mau lagi luka gara-gara lelaki yang bukan menjadi hak milikku.

Ku cari kesibukan yang bisa membuat aku melupakan sosok seorang pacar.

Aku mulai menfollow akun-akun hijrah yang dapat  menghilangkan kesepian ku tanpa adanya seorang pacar.

Postingan-postingan itu membuatku sadar dan mengingat bahwa yang selama ini aku lakukan adalah salah, aku menangis setika membaca postingan itu.

Menyesal itulaa yang aku rasakan, tapi? Mau bagaimana lagi? Aku jadikan semuanya pelajaran yang berharga bagiku. Dan aku tak akan pernah jatuh lagi kelubang yang sama.

Selang waktu berlalu, aku mulai mencoba memakai jilbab di dalam rumah ya memang pada awalnya aku tak pernah memakai jilbab ketika keluar selangkah dari rumah, dulu fikirku "ah ngapain beragama lebay-lebay banget"

Tapi setelah ku tahu bahwa 1 langkah aku keluar dari rumah tak memakai jilbab 1 langkah juga aku menghantarkan ayahku menuju neraka.

Aku bersyukur akan semua pengalaman kelam yang aku jalani, aku menjadi tahu dan lebih ingin mendekatkan diriku kepada Dia yang tak pernah membuatku kecewa apalagi sakit hati.

Seiring dengan jalannya hijrahku..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun