Mohon tunggu...
Suaib Napir
Suaib Napir Mohon Tunggu... -

Direktur Mars Institute

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dari Elit Pluralis ke Elit Penguasa

24 Mei 2018   07:04 Diperbarui: 24 Mei 2018   08:02 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Elite adalah individu-individu yang berhasil memiliki bagian terbanyak dari nilai-nilai (values) dikarenakan kecakapannya, serta sifat-sifat kepribadian mereka; dan karena kelebihan tersebut maka mereka terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan; (Harold D. Laswell). Elite adalah individu-individu yang menduduki posisi puncak dalam institusi ekonomi, politik dan militer (C. Wright Mills).

Teori elit diarahkan untuk menentang gagasan sosialisme Marxis tentang kelas penguasa yang kekuatan politiknya didasarkan atas kepemilikan alat-alat produksi. Menurut Pareto, yang disebut dengan kelompok elit adalah sekelompok kecil individu yang memiliki kualitas-kualitas terbaik, yang dapat menjangkau pusat kekuasaan sosial politik. Elit merupakan orang-orang yang berhasil, yang mampu menduduki jabatan tinggi dalam lapisan masyarakat. 

Sementara Gaetano Mosca menyebutkan bahwa di setiap masyarakat yang berbentuk apapun senantiasa muncul dua kelas, yaitu kelas yang memerintah dan kelas yang diperintah. Kelas yang memerintah memiliki jumlah yang sedikit, memegang semua fungsi politik, monopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan.

Marxime merupakan perspektif utama yang menjadi garda terdepan dalam mengkritisi kapitalisme meskipun dalam bentuk yang sangat variatif. Karl Marx mempelopori studi kritis tentang cacat dalam sistem kapitalisme dalam buku Das Kapital yang terbit dalam tiga jilid. 

Kapitalisme menurutnya merupakan perkembangan dari sejarah penindasan dan ketidakadilan yang sudah ada sebelumnya yang menciptakan kelas penguasa dan kelas yang dikuasai. Marx melawan ketidakadilan kapitalisme, yang membuat jurang dalam antara penguasa dengan yang diperintah, mengekspoloitasi kelas menengah dan bawah seperti buruh akibat kapitalisme sehingga tidak terhindarkan lagi kelas penguasa dan kelas diperintah akibat terlalu dalamnya jurang pemisah yang dibuat oleh system kapitalis.

Kritik penulis

Konsep elit yang di kemukakan dalam buku Ronald Chilcote "Theories Of Comparative Politics: The Search Of Paradigm" konsep elit dalam setiap masyarakat akan terdapat dua kelas penduduk yaitu satu kelas yang berkuasa (the rulling class) dan satu kelas yang dikuasai (the rulled class); pendapat ini lebih di jelaskan mendasar oleh Gaetano Mosca, Vilfredo Pareto dan Robert Michels tentang teori elit klasik. 

Pejabat yg menduduki posisi tinggi dlm lembaga pemerintahan, secara politik dianggap berkuasa; kelas pertama, jumlahnya kecil, menjalankan semua fungsi politik, memonopoli kekuasaa dan menikmati keuntunganyang diberikan oleh kekuasaan tersebut;kelas kedua, jumlahnya besar dan diatur, serta dikendalikan oleh kelas pertama. 

Menurut penulis ada kelompok yang memiliki kekuasaan dan ada yang tidak memiliki, sehingga pejabat -pejabat yg menduduki posisi tinggi dalam lembaga pemerintahan atau secara strukturalisme memiliki kekuasaan, secara politik dianggap punya power untuk menindas, dan seperti lembaga pemerintahan formal ini biasanya diangap sebagai peta hubungan kekuasaan. 

Penulis menganalis bahwa memang elit penguasa bertindak sewenang- wenang, teori ini memang relevan dengan persoalan yang dilanda negeri kita hari ini karena telah memiliki kekuasaan terhadap kelas bawah.

Marx memang tidak bisa di pisahkan dalam pembahasan teori elit, yang selalu punya pandangan agar kelas penguasa tidak menindas kelas bawah, penghapusan kepemilikan pribadi oleh Marx adalah solosi pemikirannya untuk mengurangi jenjang ketimpangan social di masyarakat "sama rata sama rasa" kepemilikan adalah Negara, pengahapusan kepemilikan pribadi. Pandangan Marx selalu mengalir sampai hari ini mengenai paradigma kelas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun