Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Love

Obsesi Pasangan, 10 Tanda Korban Toxic Relationship Dalam LDR | Written by Futiha

17 November 2022   18:28 Diperbarui: 6 Januari 2023   11:00 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by RODNAE Productions from Pexels

Jakarta, 18 November 2022 - Tidak dapat disangkal bahwa salah satu penyebab LDR gagal adalah kesibukan. Kesibukan mengalihkan perhatian dari kesepian dan pasangan yang jauh. Kurang dukungan, pasangan sering membutuhkan dukungan bahkan ketika terpisah secara fisik.

Toxic relationship adalah hubungan yang tidak mendukung satu sama lain. Ketika satu pihak berusaha untuk melakukan kontrol yang signifikan atas pihak lain. Hubungan jarak jauh atau LDR adalah salah satu ketakutan sebagian besar pasangan dan selalu dihindari sebisa mungkin. Banyaknya hambatan yang diciptakan oleh LDR diyakini menjadi alasan mengapa pasangan ini begitu khawatir dengan situasi seperti itu.

Tahukah tanpa kita sadari, kita bisa saja jadi korban dalam toxic relationship? Anda tidak hanya perlu tahu apa yang dimaksud dengan toxic relationship dalam hubungan jarak jauh. Namun anda juga perlu mengetahui tanda-tanda korban dari seseorang yang memiliki sifat toxic dalam hubungan jarak jauh. Ini dapat memudahkan anda untuk menentukan apakah ada seseorang di lingkungan anda yang memiliki sifat toxic. 

Karena dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki sifat toxic dalam hubungan jarak jauh juga dapat merugikan diri sendiri atau orang di sekitarnya. Jadi apa saja tanda-tanda korban toxic dalam LDR? Berikut ini adalah tanda-tanda korban orang toxic relationship.

1. Komunikasinya

Tidak terbuka karena takut akan hal reaksi pasangannya. Hubungan kering dari apresiasi atas kebaikan pasangan.

2. Lebih Banyak Nangisnya Daripada Happy-nya

Seseorang merasa dirinya lebih banyak overthinking, trust issue dan bahkan dalam waktu seminggu bisa terjadi 2 sampai 3 kali yang berlarut terus menerus. Hilang kepercayaan di dalam sebuah hubungan.

3. Tidak Ada Prinsip

Anda dengan pasangan tidak merasa senang dengan diri sendiri. Merasa sudah melenceng dari prinsip awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun