Mohon tunggu...
Adolf Nugroho
Adolf Nugroho Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Dilahirkan di Kota Gudeg Jogjakarta. Seorang pendidik, trainer, penulis di majalah SDM dan psikologi. 2,6 tahun mengabdikan diri di bidang pendidikan di Papua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Ada Upaya Menghilangkan Jejak Hindu-Budha?

20 Juni 2017   13:25 Diperbarui: 20 Juni 2017   20:06 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masa periode sejarah Hindu Budha sudah sirna, dalam buku buku sejarah dituliskan bahwa kurang lebih 1000 tahun secara teologis dan politik kekuasaan maupun sosial pengaruh Hindu Budha pernah mewarnai perjalanan bangsa ini. Sekarang keagungan pengaruhnya hanya bisa kita jumpai lewat situs - situs dan candi di berbagai tempat di tanah Jawa dan sumatra. 

Dari penelitian yang dilakukan sejak zaman kolonial sampai sekarang menjelaskan bahwa situs situs yang ditemukan tersebut bercorak Hindu Budha. Kesimpulan ini saya rasa sudah final, bahwa memang ada masa dimana pengaruh Hindu Budha pernah ada di Nusantara. Kalaupun ada temuan lain, bukan berarti mengubah fakta tersebut, tetapi yang terjadi adalah melengkapi fakta fakta yang sudah ada.

Tetapi akhir akhir ini seperti ada upaya untuk menghilangkan jejak jejak Hindu. Bukan saja opini opini maupun penelitian yang menggunakan metode lain, tetapi penghilangan dari sisi social, budaya dan situs (fisik) sepertinya masih terjadi secara bertahap. Betulkah tindakan ini terorganisir? Atau dengan dalih menggunakan metode lain yang berbeda di banding metode yang umum digunakan oleh para peneliti untuk menguak sejarah peradaban lalu?  Saya rasa adalah hak setiap orang untuk menguak masa lalu dengan caranya, 

walaupun terkesan dipaksakan dan memang memunyai tujuan tertentu. Apapun dalih dan tujuannya, masyarakat  cukup paham situasi yang berkembang akhir akhir terjadi. Saya pribadi melihat nya sebagai sebuah hiburan yang menggelitik, tanpa harus tutup mata. Patut dikaji namun tak perlu terlalu serius. Mengapa? Karena pola pola seperti ini dalam masa masa tertentu sering muncul dengan cara lain.

Oleh karena itu, saya lebih menyarankan untuk lebih memfokuskan energi pada pemeliharan situs dan misteri yang masih belum terungkap. Syukur syukur bisa kembali menemukan peninggalan berupa candi situs atau apapun yang mengungkap periode sejarah masa lalu. Baik itu pada masa Hindu Budha dan Islam yang memunyai pertalian tradisi. Karena ternyata kehidupan masa lalu,

 pada akhir pengaruh Hindu dan kemudian berkembangnya Islam memberikan kontribusi pada terbentuknya percampuran budaya yang khas sehingga membentuk pola kehidupan masyarakat untuk menjadi toleran. Persinggungan ini justru mempererat identitas serta tradisi yang sudah berkembang sebelumnya. Hal ini bisa dibuktikan masih dijumpainya masyarakat Hindu budha dan Islam yang hidup dengan tradisi.  Bagi saya ini adalah kekayaan situs hidup yang sudah terpupuk sejak lampau dan tugas kita lah yang harus memeliharanya bukan justru kita musnahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun