Mohon tunggu...
Steve Toha
Steve Toha Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger dan Vlogger tentang wisata, kebudayaan, sastra, filsafat, agama

Saya penggemar membaca, menulis dan travelling. Blog saya: stenote-berkata.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wawancara dengan Oriana Fallaci

27 Juni 2021   15:52 Diperbarui: 27 Juni 2021   15:55 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari itu Oriana keluar dari kamarnya mengenakan setelan celana berwarna violet, menyapa saya dan duduk di kursi di muka jendela, menopangkan salah satu kakinya di paha kaki lainnya. Di tangan kanannya dia mengapit sebatang rokok Virginia Slims dan menghembusnya terus menerus. 

Walaupun dia kecil, mungkin 1.55 meter dan berat sekitar 45 kg, postur tubuhnya memberi kesan seorang wanita yang penuh percaya diri, meyakinkan dan tegas. Wawancara-wawancaranya dengan tokoh-tokoh terkenal dunia mengkonfirmasi hal ini semua. Ini adalah wanita yang berani bertanya kepada tokoh-tokoh politik pertanyaan-pertanyaan yang brutal di dalam wawancaranya. 

Ini adalah wanita yang berani membuka cadarnya ketika mewawancarai Khomeini, berani menanyai Nguyen Van Thieu "Sebagaimana korupkah anda?", dan berani menuduh Yasir Arafat "Anda sama sekali tidak menginginkan perdamaian yang diharapkan semua orang."

Bukunya yang paling terkenal "Wawancara dengan Sejarah" mengumpulkan wawancara-wawancara dengan 14 tokoh politik, dengan sampul yang mengutip majalah Rolling Stone "pewawancara politik yang terbesar di masa modern." Saat saya kuliah saya membaca beberapa wawancara yang membuatnya terkenal, dengan Henry Kissinger, Khomeini, dan saya terpesona. 

Baru belakangan ini saya menemukan buku ini dan lebih terpesona lagi dengan wawancara-wawancara degan tokoh-tokoh yang kurang populer Shah Iran, King Hussein, Jenderal Giap dan bahkan dengan tokoh yang hampir tak terkenal Alexandros Panagoulis. Sebelum membacanya, saya tidak menyangka betapa menariknya wawancara-wawancara itu, yang memberi pandangan segar dan membuka jendela-jendela terhadap kepribadian tokoh-tokoh politik itu.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun