Lagi Rame!

Garuda Muda Menunggu Macan-Macan Asia Bertarung

Fantastis, Timnas Indonesia Lolos Perempatfinal!

MK Menolak Gugatan Paslon 01 dan Paslon 03

Kartini: Perempuan, Keputusan Emosional, dan Gelitik Genetika

Mendongkrak Literasi Kartini 4.0

Seragam Sekolah, Beban Orangtua atau Simbol Kesetaraan?

Steven Saunoah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandira-Kupang

Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah hobi saya. Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan jiwa saya ke dalam tulisan. Tulisan yang selalu saya senangi adalah puisi. Karya sastra sederhana itu membuat saya menemukan kembali jiwa saya yang kadang pula rapuh sebagai manusia.

Puisi Pilihan

Rintik dan Ruang

3 September 2022 11:33 Diperbarui: 3 September 2022 11:37 64

+

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

RINTIK DAN RUANG

*Steven Saunoah

Belum waktunya untuk merasa cemas

Ketika hujan ingin turun dan membasahi tubuh yang peka.

Mungkin tak ada alasan untuk berdiskusi dengan rintik

Ketika emosi diubah menjadi inspirasi.

Cobalah untuk "memendam" rindumu dalam ruang

Dan meneteskan airmata duka dalam cemas yang berkemas.

Legatus, 03/09/21

Mohon tunggu...

Lihat Puisi Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

TAG

ruang

rintik

turun

fiksiana

fiksi

puisi

Laporkan Konten

Laporkan Akun

Akun Terverifikasi

Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.

Pelajari selanjutnya.