Mohon tunggu...
STEVEN LEE A
STEVEN LEE A Mohon Tunggu... Freelancer - Berbasis di Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengumpulkan semangat di masa WFH dengan blogging

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Batu Sandungan Kewajiban Sertifikat Vaksin, dari Masalah Rantai Pasok hingga Ketimpangan Stok

15 September 2021   10:23 Diperbarui: 15 September 2021   10:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: pexels.com

Kini, masyarakat yang ingin mengakses berbagai layanan publik harus sudah memiliki sertifikat vaksin, yang dapat diketahui melalui aplikasi Peduli Lindungi. Akses ini akan terbuka ketika orang tersebut minimal telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan wajib memiliki ponsel pintar.

 Lebih jauh, beberapa negara di dunia mulai menerapkan paspor vaksin, yang berarti syarat vaksinasi harus terpenuhi untuk perjalanan lintas negara. Permasalahannya, ketimpangan vaksinasi masih terjadi secara global.

 Negara berpenghasilan tinggi memiliki stok vaksin yang lebih banyak, bahkan melebihi kebutuhan, sementara negara dengan penghasilan rendah masih harus mengais jatah vaksin. Otomatis, ketimpangan pun terjadi.

 Bahkan, di dalam negeri ketimpangan tersebut nyata adanya. Tingkat vaksinasi di Jakarta mencapai 100%, sedangkan di luar Jakarta masih minim. Banyak daerah kekurangan stok, masyarakat pun masih banyak yang menolak vaksinasi.

 Kondisi tersebut menarik perhatian banyak warga net. Dalam unggahan video di akun Youtube Narasi Newsroom, netizen mengungkapkan berbagai komentar, di antaranya:

 "Masalahnya seperti kami yg di pedalaman, ada masyarakat yg gk bisa divaksin karena ada riwayat penyakit bawaan. Jauh dari jangkauan dokter, Hingga sekarang pun walaupun ada yg mau susah aksesnya. Solusinya apa???????" tulis akun Karna Dinata.

 "Memang susah kalo lg di luar negara jawa ada saja halangannya entah itu vaksinnya gak ada ataupun sekalinya ada rebutan," kata akun Terlalu Baik.

 "Tiap mau daftar vaksin ke-1 sering penuh kalo ikut gotong royong bayar 500k, nunggu dari perusahaan kek dibikin ribet, sekarang apa kudu punya kartu vaksin dan w masih belum vaksin #bukanmaen," tulis Mphiimopheus 7.

 Petisi paspor vaksin

 China menjadi negara pertama yang menerapkan paspor vaksin, yaitu per 8 Maret 2021 lalu. Ukraina baru-baru ini memutuskan untuk memberlakukan penggunaan paspor vaksin untuk memverifikasi status vaksinasi penduduknya, sedangkan Pemerintah federal Australia akan mengeluarkan paspor vaksinasi Covid-19 internasional mulai Oktober 2021 mendatang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun