Angin berhembus dengan jujur,
dan menerbangkan bisik-bisik palsu pada ranting halu.
"Kali ini kau benar. Langit pun tak selamanya jujur,
untuk memberi tahu kita akan datangnya hujan. Seakan membiarkan rindu,
menari-nari di sekujur tubuh yang usang".
Sekian lama aku menantimu,
pada sudut jendela senja, sambil memikirkan hujan.
Kau tahu itu.
Ada banyak episode yang ingin kuceritakan,
antara kau dan aku,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!