Mohon tunggu...
Steven
Steven Mohon Tunggu... Lainnya - SMA CK

10A

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

KTT G20 Bali: Peralihan Menuju Energi Berkelanjutan

14 November 2022   21:52 Diperbarui: 15 November 2022   11:33 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
G-20 merupakan singkatan dari Group of twenty atau Kelompok Duapuluh. Berdiri pada tahun 1999, G-20 lahir sebagai respons atas krisis ekonomi dunia pada tahun 1997-1998. Tujuannya adalah memastikan dunia keluar dari krisis dan menciptakan pertumbuhan ekonomi global yang kuat dan berkesinambungan. 

Pada tanggal 1 Desember mendatang, telah dijadwalkan Konferensi Tingkat Tinggi di Bali, Indonesia. Di dalam G-20 terdapat 2 topik pembahasan, yang pertama yaitu, topik keuangan yang disebut Finance Track dan yang kedua Sherpa Track yang membahas tentang isu - isu ekonomi dan pembangunan nonkeuangan.

Pada KTT G-20 akan membahas beberapa isu - isu penting. Salah satu dari beberapa isu prioritas tersebut adalah isu transisi energi berkelanjutan. Saat ini kita sedang melanjutkan upaya global untuk memastikan keamanan energi, kebutuhan mendesak untuk mempercepat transisi menuju sebuah sumber energi yang lebih bersih perlu ditangani dengan pendekatan dan dimensi baru yang bertujuan untuk memastikan masa depan yang lebih bersih dan cerah bagi komunitas global terutama generasi yang akan datang.

Isi
Mengapa kita harus beralih ke energi yang bisa berkelanjutan? Peralihan energi menuju energi berkelanjutan didasari oleh beberapa alasan. Dua di antaranya adalah keterbatasan energi fosil dan perubahan iklim. 

Seperti yang kita ketahui salah satu sumber energi yang digunakan secara global adalah energi yang berasal dari fosil. Energi fosil merupakan sumber energi yang sangat terbatas, dunia hanya mampu bergantung pada energi fosil sekitar 50 sampai 100 tahun ke depan. Jika kita tidak segera berpindah atau beralih ke sumber energi yang bisa berkelanjutan maka dunia harus bersiap untuk menghadapi krisis energi.

Tidak hanya krisis energi, sejak ditemukannya mesin uap pertama, bumi mengalami kenaikan temperatur dari tahun ke tahun. Kenaikan suhu bumi ini disebabkan oleh pembuangan emisi karbon yang dilepaskan ke udara dan energi fosil merupakan penyumbang pembuangan gas karbon terbesar kedua di dunia. 

Hal ini sangat berkontribusi besar terhadap perubahan iklim yang kita alami. Dampak dari perubahan iklim menjadi semakin nyata dan mulai berpengaruh terhadap pembangunan lokal maupun berskala global.

Dari dua alasan dari banyak alasan yang mendasari peralihan energi berkelanjutan menjadikan topik cukup vital dan harus menjadi prioritas pembahasan. Pertemuan G-20 akan melakukan pembahasan seputar lingkungan dan energi berupa mengamankan aksesibilitas energi, peningkatan teknologi energi cerdas dan bersih, serta memajukan pembiayaan energi akan dibahas mengenai berbagai pertemuan seperti Energy Working Group dan Environment Deputies and Climate Sustainability Working Group.

Tidak hanya petinggi negara dan dunia yang harus mengambil bagian dalam peralihan ini, kita sebagai warga dunia harus mengambil bagian juga. Tahun 2022 bisa dibilang menjadi era munculnya mobil bertenaga listrik dari berbagai merek otomotif. 

Peralihan kendaraan berbahan bakar minyak ke tenaga listrik menjadi salah satu langkah besar dalam peralihan energi yang lebih bertahan lama dan ramah lingkungan. Seperti yang kita ketahui, pembuangan gas karbon dari kendaraan berbahan bakar minyak sangat berkontribusi kepada perubahan iklim. 

Dengan munculnya mobil listrik, secara perlahan akan menggeser penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil. Hal ini memajukan kita selangkah menuju dunia yang lebih bersih dan penggunaan energi berkelanjutan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun