Dalam perkembangan sistem pendidikan di Indonesia seorang guru dituntut mampu mengembangkan wawasan serta kreatifitas, dan memiliki berbagai strategi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Namun pada kenyataannya banyak siswa yang tidak dapat menguasai materi pelajaran, pada mata pelajaran kegawatdaruratan trauma dengan Fraktur masih banyak peserta didik yang nilai ulangan di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM 70). Tujuan dilakukannya penelitian tindakan kelas dengan metode Latihan Mandiri adalah untuk meningkatkan penguasaan materi ilmu penyakit dan penunjang diagnostik. Prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan mengacu pada metodologi Action Research, yaitu(1) perencanaan,(2) implementasi tindakan,(3) pengamatan dan
evaluasi,(4) refleksi, yang dilaksanakan dalam 3 siklus. Latihan mandiri merupakan suatu latihan soal dengan cara siswa membuat soal beserta penyelesaiannya setelah mendapat materi dan disertai dengan contoh dan cara menyelesaikannya. Hasil latihan mandiri siklus 1 menunjukkan bahwa pengetahuan siswa dalam membuat soal beserta penyelesaiannya sebesar 63,62 %, dan hasil latihan pada siklus 2 keterampilan siswa mencapai 78,14 % kemudian hasil latihan pengetahuan siklus 3 siswa mencapai 83,79%. Sedangkan rata-rata hasil tes siklus 1 sebesar 67,50, rata-rata hasil tes siklus 2 sebesar 78,63 %, dan rata-rata hasil tes siklus 3 sebesar 88,86%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Dari penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa latihan mandiri dapat meningkatkan penguasaan materi Ilmu Penyakit dan Penunjang diagnostik bagi siswa kelas XII asisten Keperawatan Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021/2022 .
