Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Minggu Transfigurasi

12 Februari 2018   19:27 Diperbarui: 19 Mei 2018   02:41 1648
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transfigurasi, kata ini sejak pertama dikenal senantiasa dikaitkan dengan peristiwa Alkitab, berasal dari kata "transfiguration"yang berarti: (1) a change in form or appearance, atau (2) an exalting, glorifying, or spiritual change,yang diterjemahkan bebas menjadi perubahan dalam bentuk atau penampakan berkaitan dengan meninggalkan, memuliakan, atau perubahan spiritual. 

Peristiwa transfigurasi menjadi penanda transisi dari pelayanan Yesus dengan mengajar dan melakukan penyembuhan di Galilea, menuju pelayanan pengorbanan di Yerusalem. Menghayati Minggu Transfigurasi ini, mari kita kembali mempelajari salah satu fase kehidupan Yesus yang penting tetapi kadangkala diabaikan banyak orang. Yang dimaksud transfigurasi adalah momen ketika Yesus berubah menjadi figur lain yang penuh kemuliaan di depan Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Peristiwa ini dicatat dalam Matius 17:1-8, Markus 9:2-8, dan Lukas 9:28-36. Pemunculan Yesus sebagai Pribadi yang mulia (sebagai Allah) membuat Yohanes tidak memasukkan ini dalam Injilnya.

Setting Peristiwa

Pencatatan peristiwa ini oleh Matius dan Markus membuat kita tahu bahwa hal ini terjadi enam hari sesudah percakapan di Kaisarea Filipi (Mat 17:1; Mar 9:2) ketika Yesus menyatakan diri-Nya secara eksplisit sebagai Mesias yang menderita (Mat 16:13-28; Mar 8:27-38). Peristiwa ini dicatat oleh Lukas kira-kira delapan hari sesudahnya (Luk 9:28). 

Ketiga penulis kitab Injil itu sebenarnya memaksudkan hal yang sama. "Kira-kira delapan hari" dan "sesudah enam hari" sama-sama merujuk pada durasi waktu hari ketujuh. Matius dan Markus memakai cara Yahudi untuk mencatat kronologi kisah ini, sedangkan Lukas mengungkapkannya menurut budaya Yunani.

Makna khusus terhadap catatan waktu ini diteliti oleh para teolog dan beberapa menganggap bahwa ini adalah masa antara Hari Raya Pendamaian dan Hari Raya Tabernakel (Penahbisan Bait Allah), tapi Alkitab, khususnya Injil Matius tidak mencatat bukti yang jelas bahwa peristiwa transfigurasi terjadi di antara dua hari raya tersebut. 

Ada penafsiran lainnya yaitu yang mengaitkannya dengan Keluaran 24:16 di mana Musa ada di atas gunung dan dilingkup dengan kuasa Allah. Tapi kelemahan dari penafsiran ini adalah dalam pemaknaan enam harinya. Musa melihat kemuliaan selama enam hari, bukan enam hari antara peristiwa dengan peristiwa lain seperti dalam kasus transfigurasi. 

Tafsiran ini akan semakin lemah jika dikaitkan dengan catatan Lukas: "kira-kira delapan hari", bukan enam hari. Tidak menambahkan makna tertentu pada keterangan waktu ini adalah sebuah langkah bijaksana karena memang tidak ada yang penting secara teologis dari pencatatan waktu ini.

Sebaiknya kita mengalihkan perhatian kepada settingtempat di mana peristiwa ini terjadi. Dalam Matius 17:1, kita tahu bahwa peristiwa ini terjadi di sebuah gunung yang tinggi. Bukankah gunung pasti tinggi? Iya, gunung pasti tinggi. Jadi penambahan "yang tinggi" mengindikasikan bahwa ketinggian gunung ini adalah di atas rata-rata. 

Beberapa bapa gereja dan tour guide ke Israel meyakini bahwa gunung yang dimaksud adalah Gunung Tabor. Meskipun ini hanya pandangan tradisional yang sudah dianut sejak lama, tetapi beberapa teolog modern menolak dugaan tersebut dengan alasan bahwa Gunung Tabor (<600 m) termasuk sangat rendah ketika dikategorikan sebagai "gunung yang tinggi". 

Menurut Josephus, seorang sejarawan Yahudi waktu itu, pada abad ke-1 di puncak Tabor dikelilingi tembok untuk benteng pertahanan dan posisi Gunung Tabor tidak sesuai dengan perjalanan Yesus dari Kaisarea Filipi (Mat 16:13) ke Kapernaum (Mat 17:24) lalu ke Yerusalem (bdk. Mat 16:21), karena Gunung Tabor terletak antara Kapernaum dan Yerusalem. Jika transfigurasi terjadi di Gunung Tabor, maka Yesus telah melakukan perjalanan memutar dari Kaisarea Filipi - Gunung Tabor - Kapernaum - Gunung Tabor - Yerusalem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun