Mohon tunggu...
Stephanie Maria Mantiri
Stephanie Maria Mantiri Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Menuangkan imajinasi ke dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ritual Pagi Hari

28 Juni 2022   23:29 Diperbarui: 28 Juni 2022   23:44 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari Sabtu adalah waktu Dea berubah menjadi malas. Ia ingin tidur sampai siang lalu pergi berdua dengan Reno, pacarnya, di sore nanti. Namun, dari lantai bawah sudah terdengar suara Ayah yang memanggil Dea untuk melakukan ritual keluarga yang rutin dilakukan pada pagi hari.

Saat Dea turun ke bawah, sudah ada Bunda yang sedang menyiapkan hidangan untuk ritual mereka. Ya, ritual ini bukan ritual macam-macam, hanya sebatas sarapan bersama anggota keluarga. Ayah bilang bahwa bangun pagi dan bertemu dengan keluarga sebelum memulai aktivitas akan menambah energi dan semangat nantinya

"Yah, aku mengantuk sekali" Dea mengucek matanya dengan agak kasar, ia kesal karena setiap pagi harus melakukan ritual ini

"Dea," Ayah berdeham "Pertama, bangun pagi itu bagus dan-"

"Berkumpul dengan keluarga itu adalah sebuah keharusan" Dea memotong kata-kata pamungkas ayahnya yang sudah di luar kepala

Bunda menyiapkan berbagai macam hidangan sehat untuk dikonsumsi di pagi hari seperti salad, oatmeal, dan buah-buahan yang sebenarnya Dea tidak terlalu suka

"Bunda, Dea ingin nasi uduk saja" Dea memelas pada Bunda

"Makan yang sudah disediakan, Dea. Ini semua enak dan sehat loh" Bunda mengerling pada Dea

"Pertama, kita selalu makan di waktu yang sangat pagi. Ini jam tujuh lewat lima belas dan aku tidak suka makanannya. Deo beruntung deh! Aku juga ingin menginap saja di rumah teman kayak Deo"

Deo adalah saudara kembar Dea. Kebetulan ia sedang pergi menginap di rumah temannya. Sebelum pergi, ia menjulurkan lidah pada Dea karena berhasil meninggalkannya untuk melakukan ritual sendirian. Uh, Dea sebal sekali pada Deo!

"Dea, sekarang ayah tanya. Bagaimana perasaanmu setiap bangun pagi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun