Mohon tunggu...
Stephanie Maria Mantiri
Stephanie Maria Mantiri Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Menuangkan imajinasi ke dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pertengkaran Langit

2 Juni 2022   18:39 Diperbarui: 2 Juni 2022   18:44 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua malam lalu aku mengadah
Sayup-sayup terdengar suara
Suara malam yang sedang bernyanyi
Mendayu menggoda sunyi

Bersama alunan bintang
Menyingkirkan si petang
Membentuk orkes bagi si biru
Milyaran tahun termangu

Hujan yang usil ingin mampir
Akhirnya dirajam si bintang
Janganlah kau ganggu apa yang indah
Datanglah sesudah perayaan usai

Si bintang masih marah dengan hujan
Maka terjadilah perjanjian
Tolong datang saat mentari diatas
Orkes ingin main dua malam

Hujan menurunkan harga dirinya
Tepat pukul dua
Ia dibantu gemuruh petir
Mengejek bintang dengan satir

Tepat malam ini pukul sepuluh
Aku mendengar gemuruh
Katanya hujan berkilah
Bahwa ia harus datang dengan gagah

Hujan bilang
penduduk biru jengah
Kemarau masih ingin bertakhta
Meminta perpanjangan semesta

Si Bintang termenung diam
Selama ini digerogoti egois
Lupalah siapa pelayan
Lupalah siapa yang dilayani

Si biru sejujurnya setuju
Ia rindu mereka berdamai
Sembari menjaga miliknya
Untuk hidup selamat

Perjanjian akhir telah disahkan
Bintang dan hujan melengkungkan senyum
Berdamai menutup tengkar
Lindungi yang semestinya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun